Karhutla OI Mereda, OKI Dikepung 431 Hot Spot saat Siang Palembang Berasap dan Lion Air Tak Bisa Mendarat

BERSELIMUT ASAP : Wilayah Kota Palembang berselimut asap, Selasa (31/10) siang. Asap ini kiriman dari wilayah OKI yang hingga kemarin masih banyak karhutla.-foto : kris/sumeks-

Dampak dari asap yang menyelimuti Palembang siang kemarin, jarak pandang landing dan take off pesawat di Bandara SMB II terganggu. Pesawat Lion Air JT 143 rute Pangkal Pinang - Palembang terpaksa harus dialihkan (divert) ke Batam. Tak bisa mendarat sesuai jadwal  di SMB II.

Executive General Manager PT AP II Bandara SMB II Palembang, R Iwan Winaya Mahdar mengatakan, sebenarnya pada pagi hari kemarin, jarak pandang di runway masih normal. "Saat pesawat pertama kali pukul 06.00 WIB, jarak pandang di runway masih 4 km," katanya

 Namun, saat Lion Air JT143 dari Pangkal Pinang menginformasikan akan landing, jarak pandang masih 1 km. Artinya, masih memenuhi syarat untuk mendarat. “Tapi begitu sudah mendekati posisi landing, jarak pandang kurang dari 800 meter. Dengan terpaksa pilot JT 143 memutuskan untuk mengalihkan pendaratan  di Bandara Batam," jelasnya.

Setelah jarak pandang kembali normal, barulah JT 143 terbang kembali ke Palembang. Sebelumnya, Senin (30/10), beberapa pesawat juga terdampak asap. Satu pesawat yang terbang dari Bandara Soekarno Hatta ke Palembang sempat berputar-putar (holding) selama 45 menit sembari menunggu jarak pandang di atas 800 meter.

Kemudian, ada dua pesawat dengan jadwal keberangkatan pagi sempat mengalami delay (tertunda berangkat) akibat kabut asap. Kedua pesawat rute Palembang–Batam. Lamanya delay sekitar 40 menit. (dik/yun/nsw/)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan