Surplus US$3,8M, Neraca Perdagangan Sumsel Disokong Batubara-Karet
--
Batubara-Karet Bikin Neraca Dagang Surplus
Hingga Triwulan III Tercapai US$3,8 M
PALEMBANG - Kondisi neraca perdagangan di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) secara akumulatif hingga kuartal III (Januari-September 2023) tercatat masih mengalami surplus sebesar US$3,80 miliar.
Kepala BDK Palembang, Denny Handoyo Supriatman mengatakan, angka neraca perdagangan itu disumbangkan dari nilai ekspor hingga September 2023 sebesar US$4,9 miliar dan impor US$1,1 miliar.
"Sehingga secara keseluruhan neraca perdagangan Sumsel surplus cukup signifikan," kata Denny, Senin (30/10).
Dia menjelaskan ekspor Sumsel masih didominasi komoditas batubara, pulp dan karet dengan devisa ekspor batubara tercatat sebesar US$2,1 miliar.
Sementara dari sisi impor, Provinsi Sumsel masih disokong mesin dan generator yang mencatatkan devisa impor mesin sebesar US$0,3 miliar.
Menurut Denny, kondisi surplus itu juga sejalan dengan perekonomian Sumsel yang masih terjaga dengan baik.
Hal itu terindikasi dari beberapa indikator, di antaranya kegiatan konsumsi, produksi dan investasi yang masih berada di tren positif.
"Kalau dilihat dari indikator konsumsi, seperti indeks keyakinan konsumen (IKK) Sumsel berada di level optimis 143,9 persen dan selanjutnya dari sisi kredit konsumen yang sampai Kuartal III ini terus merangkak naik hingga mencapai Rp43,10 triliun," bebernya.
Adapun dilihat dari indikator produksi dan investasi yang memiliki tiga sub penilaian, yakni impor bahan baku dan penolong, kredit modal kerja dan investasi, serta impor barang modal. Ketiganya sama-sama menunjukkan grafik yang positif bahkan meningkat.
Namun demikian, Denny menegaskan terdapat hal yang patut menjadi peringatan bagi Sumsel terkait kondisi komoditas unggulan yang juga berpengaruh pada neraca perdagangan. Salah satunya tren penurunan ekspor di tengah berangsur normalnya harga komoditas unggulan.
"Setelah sempat mencatat era emas tahun sebelumnya atau tepatnya di masa pandemi, saat ini sudah berangsur normal dan tren menurun," kata Denny.
Sejauh ini, kata dia, kinerja APBN di wilayah regional Sumatera Selatan hingga 30 September 2023 masih terjaga dengan baik dengan realisasi Pendapatan sebesar Rp14,76 triliun atau 76,21 persen dari target, dan tumbuh positif 3,29 persen (yoy).