SUMATERAEKSPRES.ID - Satu-satunya jemaah Indonesia yang hingga saat ini belum ditemukan yaitu H Idun Rohim Zen (87). Dia jemaah kloter 20 Palembang. Aslinya dari Kabupaten OKI, Sumatera Selatan (Sumsel).

Konsul Haji Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Nasrullah Jasam, mengatakan, hilangnya Idun telah dilaporkan kembali ke kepolisian daerah Mekah.

Data H Idun sudah disampaikan pula. “Kami setiap kali mengunjungi ke rumah sakit (RS) di Arab Saudi yang ada di Mekah, Medinah, dan Jeddah, selalu mengecek jika ada WNI yang ada di situ,” bebernya.

Namun, hingga  sata ini belum ada informasi tentang H Idun. Nasrullah menambahkan, KJRI juga menjalin komunikasi dengan pihak rumah sakit. “Kalau ada pasien WNI yang tidak dikenal, mereka akan menginformasikan kepada kita,” tambahnya.

BACA JUGA:Regulasi Baru, Pisahkan Jemaah Haji Reguler dan Furoda

BACA JUGA:ALHAMDULILLAH. Kuota Haji 2024 Bertambah 20 Ribu. JCH Waiting List Siap–Siap Berangkat

Beberapa waktu yang lalu, tim mengecek satu jenazah yang ada di rumah sakit di Mekah. Informasi awal disebutkan warga Indonesia. Tapi setelah dicek ternyata India. 

Sebelumnya, pascapuncak ibadah haji di Armuzna, ada tiga jemaah yang hilang. Dua orang sudah ditemukan dalam kondisi meninggal. Takni H Niron Sunar Suna (77 tahun) asal Probolinggo di Jawa Timur dan H Suharja Wardi Ardi (69) asal Kabupaten Majalengka di Jawa Barat. 

Sedangkan H Idun belum ditemukan. Menag Yaqut Cholil Qoumas memastikan jajarannya bersama Kerajaan Arab Saudi belum menghentikan pencarian. “Saya sudah minta ke Pak Dirjen PHU terus berkoordinasi dengan pihak Kerajaan Saudi Arabia, terus dicari," tandasnya.

Upaya pencarian tanpa batas waktu hingga memperoleh petunjuk atau tanda-tanda terkait kondisi jemaah yang hilang. Direktur Bina Haji Ditjen PHU, Arsyad Hidayat, pola pengawasan akan diperbaiki. “Sebelum mereka melakukan ibadah, salat atau tawaf dan lainnya, kita akan minta mereka untuk melakukan orientasi lokasi hotel tempat tinggal masing-masing," imbuhnya. (*/)