Beras Sumbang Inflasi Tertinggi

Bulog Dapat Beras Impor 72 Ribu Ton-foto: dila/sumeks-

Inflasi Sudah di Angka 2,28 Persen

PALEMBANG - Kenaikan harga beras menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Sumsel. "Untuk inflasi Sumsel year on year (yoy) sebesar 2,28 persen.

Beras masih menyumbang inflasi tertinggi," kata Kepala Biro Perekonomian Setda Sumsel, Hengky Putrawan, Senin (23/10). 

Makanya, kata Hengky, komoditi dan beras menjadi perhatian sebagai upaya untuk menekan inflasi.

Salah satu cara pemerintah menekan kenaikan harga beras dengan memastikan penyaluran beras SPHP tidak terkendala dan cadangan beras pemerintah (CBP) untuk bantuan pangan beras masih terus disalurkan.

Selain itu, pihaknya juga terus mengencarkan kegiatan operasi pasar baik di Kota Palembang maupun di 16 kabupaten/kota lainnya secara rutin.

"Kita juga mengencarkan gerakan menanam sehingga diharapkan panen tidak mundur.

Terlebih ini sudah mulai musim penghujan, maka harapannya bisa segera dilakukan penanaman," katanya. 

Sebelumnya Pimpinan Wilayah Bulog Sumsel Babel, Mohamad Alexander mengatakan hingga saat ini pihaknya terus konsentrasi menyalurkan beras SPHP di Sumsel Babel.

Saat ini pihaknya mengintensifkan kerjasama dengan pemerintah kabupaten/kota yang ada di wilayah Sumsel Babel untuk menggelar operasi pasar murah dan melalui Gerakan Pangan Murah (GPM). 

Selain itu pihaknya terus menggelontorkan beras SPHP ke pasar tradisional, retail modern, dan outlet binaan Bulog yakni RPK (Rumah Pangan Kita).

"Beras SPHP ini adalah beras medium, namun kualitasnya premium.

Dijual oleh Bulog maksimal harga eceran tertinggi (HET) Rp10.900 per kg atau Rp54.500 per kemasan 5 kg," katanya. (yun/fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan