SUMSEL -  Rasio desa berlistrik (RDB) di Provinsi Sumsel bertumbuh dari 98,98 persen menjadi 99,01 persen. Ini pasca PT PLN (Persero) menyelesaikan pembangunan jaringan listrik di 4 desa, yakni Desa Ulak Kembang, Sungai Angit Kabupaten Musi Banyuasin, Desa Perajen Jaya Kabupaten Banyuasin, dan Desa Harisan Jaya Kabupaten OKU Timur.

Senior Manager Perencanaan PLN UID S2JB, Jaka Sumantri mengakui RDB di Sumsel sudah mencapai 99,01 persen. “Target tahun 2023 lebih menantang, kami akan membangun jaringan di 12 desa baru dan pengembangan di 16 desa lama untuk dilistriki. Mudah-mudahan target RDB tahun ini menjadi 99,38 persen terealisasi. Tahun 2024 akan kami upayakan mencapai 100 persen di Sumsel,” jelasnya.

Jika rasio elektrifikasi telah mencapai 100 persen, sebutnya, maka masyarakat akan semakin kenal dengan gaya hidup electrifying lifestyle, gaya hidup masa kini menggunakan kendaraan dan peralatan listrik untuk aktivitas sehari-hari, sehingga target zero emission di tahun 2060 dapat tercapai.

Dikatakan, pembangunan jaringan listrik di 4 desa yang ada dapat memberikan dampak yang cukup besar karena menghidupkan lebih dari 2 ribu potensi pelanggan yang sebagian besar bergerak di bidang usaha perdagangan dan pertanian. “Tahun 2022 PLN telah menginvestasikan anggaran sebesar Rp40,76 miliar untuk merealisasikan pembangunan listrik desa di Sumsel,” lanjutnya.

Di Desa Sungai Angit dan Ulak Kembang telah dibangun Jaringan Tegangan Menengah sepanjang 33,7 kms, Jaringan Tegangan Rendah sepanjang 4,20 kms, serta gardu distribusi 50 kVA sebanyak 12 unit untuk 419 pelanggan yang berada di kedua desa. Total investasi anggaran Rp15,04 miliar.

            Sebelumnya pada Kamis (27/1), peresmian listrik desa ditandai penyalaan sirine dan MCB di Sekolah Dasar Asampiat Ulak Kembang oleh Gubernur Sumsel, PJ Bupati Musi Banyuasin, SRM Perencanaan PLN UID S2JB, beserta jajaran Forkopimda. Ini bentuk komitmen PLN menghadirkan rasa suka cita di awal tahun 2023 sampai ke penjuru negeri. (fad)