Menghapal Alquran Semudah Menggerakkan Jari

METODE : Dr Nurul Hikmah MA, Dosen UIN Syarif Hidayatullah menyampaikan metode menghapal Alquran. FOTO: KRIS SAMIAJI/SUMEKS--

Namun tentu harus mengetahui Bahasa Arab, tahu isinya bagaimana menerapkan dan semuanya diajarkan dengan bermain, bernyanyi, bergerak, dan semi menari," paparnya. 

Di materi kedua, mulai fokus menghapal anak-anak di atas usia 7 tahun dengan menggunakan jari.

"Kalau menghapal biasanya hanya tertumpu di otak saja, sehingga berat. Ini menggunakan pola berpikir asosiasi bukan seri dengan cara awalan-awalan Alquran diletakkan di buku-buku jari.

Ketika dia mengingat awalan-awalan itu, ia akan mengingat isi hapalannya. Istilahnya 50 persen mengingat dengan kepala dan 50 persen dengan buku-buku jari," beber wanita kelahiran Palembang, 4 April 1977.

Materi ketiga proses pemberian sanad surah Al-Fatihah. Jadi metode bait Qur’any ini mulai dari tingkat anak usia 0 tahun, menghapal, memahami, menafsirkan, menerapkan, hingga sampai tingkat paling tinggi.

"Setelah anak itu hapal 30 juz, anak itu di-sanad-kan. Kita juga sanadnya tak hanya satu qira'at saja tapi sampai ke yang tertinggi qira'at asyaroh.

Alhamdulillah, bait Qur’any ini penerima sanad Asyaroh tertinggi di dunia, Syekh Ibadurrahman H. EL-Hakiem LC," pungkasnya. (tin/fad)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan