HUT Ke-22, Kompak Maju Pesat
SERAHKAN PENGHARGAAN: Pj Gubernur didampingi Pj Wako Lubuklinggau serahkan penghargaan disela HUT ke-22 Kota Lubuklinggau, kemarin.-Foto: ist-
Trisko menegaskan, Lubuklinggau sudah menjadi satu dari 15 kota besar di Indonesia. Ia berharap, pemprov bisa terus membantu pembangunan di Lubuklinggau. “Insya Allah pada HUT
Ke-23 nanti, Pj Gubernur akan ke Lubuklinggau lagi dan meresmikan sejumlah pembangunan yang akan segera kita realisasikan,” tandasnya.
BACA JUGA:Lanjutkan Pemerintahan dan Pembangunan Kota Prabumulih Menuju Masyarakat yang Sejahtera
Usai dari Lubuklinggau, sore pukul 16.00 WIB, Pj Gubernur hadiri Paripurna Istimewa HUT Kota Prabumulih. Sebelum paripurna, rangkaian acara peringatan HUT ada tabligh akbar dan senam
bersama masyarakat di taman kota. Pj Gubernur Sumsel juga mengapresiasi capaian yang telah diraih kota nanas ini.
“Ada banyak sekali prestasi. Mulai penurunan kemiskinan ekstrem, penanganan inflasi, IPM-nya juga cukup tinggi dan opini WTP dari BPK 10 kali berturut-turut serta banyak prestasi lain,”
terangnya.
Ia mengajak segenap warga Sumsel, termasuk masyarakat Prabumulih untuk bersatu-padu membangun provinsi ini, juga image baik sehingga Sumsel menjadi kebanggaan bersama.
Pj Wali Kota Prabumulih H Elman ST MM menyebutkan, HUT ke-22 ini momen untuk melanjutkan pemerintahan dan pembangunan Kota Prabumulih menuju masyarakat yang sejahtera.
Sudah banyak upaya yang dilakukan. Misalnya, membangun 1.108 unit rumah layak huni untuk warga miskin melalui dana infak pegawai yang dikelola Baznas. Dari dana CSR perbankan,
BUMN, perusahaan swasta dan instansi lain terbangun sebanyak 92 unit rumah. Ada pula bantuan Pemprov Sumsel 10 unit rumah. Dari Kementerian PUPR terbangun 3.367 unit rumah.
BACA JUGA:Kejari Prabumulih tutup kasus pasar rakyat karena ada pengembalian korupsi
Sedangkan dari APBD Prabumulih 475 unit rumah.
Dengan Dana Desa terbangun 111 unit rumah. Ada juga pembangunan rumah komunitas bantuan Kementerian PUPR untuk petugas kebersihan penyapu jalan 223 unit rumah dan 54 unit bagi
pemulung dan tukang becak. Lalu, pembangunan rumah INTI 100 unit. “Total pembangunan rumah layak huni untuk warga tidak mampu mencapai 5.540 unit,” bebernya.