Pengubinan Bisa Memprediksi Hasil Panen, Begini Caranya

METODE PENGUBINAN: Petani dibantu penyuluh pertanian saat melakukan sistem metode pengubinan untuk mengetahui hasil panen.--

 

Pengubinan Bisa Memprediksi  Hasil Panen, Begini Caranya

 

 

 

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID -  Banyak cara bisa dilakukan untuk memprediksi hasil panen pada lahan persawahan. Salah satunya dengan menggunakan system pengubinan. Metode pengubinan ini salah satu metode dalam dunia pertanian untuk mengetahui perkiraan dari jumlah hasil yang akan didapat pada saat panen.

 

Ubinan dapat diterapkan pada budidaya tanaman padi. Caranya cukup sederhana.  Dengan cara ini dapat diketahui hasil perpetak sawah. Jadi dengan metode ini petani akan mengetahui perkiraan hasil panen padi mereka sebelum di petik seluruhnya

 

 Cara pengubinan bisa diterapkan petani. Hasil yang didapat pun cepat dan tepat.  Modalnya hanya menggunakan kerangka batangan besi persegi empat ukuran 2,5 x 2,5 meter. Pengambilan ubinan merupakan salah satu cara memprediksi jumlah produksi padi yang masih ada di lahan melalui penentuan sampel, pengukuran dan penimbangan. 

 

 Pengubinan merupakan istilah yang biasa digunakan petugas pertanian maupun statistik untuk menghitung secara cepat dan sederhana hasil panen produk pertanian tidak hanya padi sawah. Teknik ini paling umum digunakan untuk memperkirakan potensi hasil gabah dalam luasan 1 hamparan ( 1 ha ). 

 

 Pengubinan dilakukan di lahan padi yang sudah menguning.  Alat yang dibutuhkan bilah besi yang dirangkai membentuk kotak persegi sebanyak 4 buah dengan ukuran 2,5 m2, alat timbang, dan buku panduan dari BPS untuk mencari random kotak ubinan yang akan diambil sample perhitungannya.

 

 Meskipun masih sedikit petani yang menerapkan,  namun pengambilan ubinan ini bisa dilakukan oleh siapa saja dengan mudah. Prosesnya sangat sederhana, petani pun bisa melakukannya.

 

 Proses yang pertama kali harus dilakukan adalah hari yang tepat untuk pengambilan ubinan adalah saat padi benar–benar siap mendekati waktu panen. Waktu pengambilan ubinan yang baik adalah dilakukan diatas jam 11.30 WIB. Pada saat itu diprediksi akan mendapatkan hasil dengan tingkat GKP panen yang serendah mungkin. Karena kadar air dalam butir padi tersebut rendah. 

 

Langkah pengambilan ubinan dimulai dari menentukan petak sawah/lahan yang akan dilakukan pengambilan ubinan. Ambil minimal 2 titik berbentuk ubinan berukuran 2,5 x 2,5 m per hektare sawah/lahan padi.

 

 Beri tanda hasil pengukuran dari kedua lokasi tersebut menggunakan ajir/tali. Memotong padi hasil ubinan dalam petakan yang telah diukur. Memisahkan bulir padi dari batangnya. Menimbang padi hasil ubinan. Setelah itu hasil ubinan ke dua lokasi ubinan padi di timbang, hasil timbangan kedua tadi di tambah dan di bagi 2 lalu dikali 1,6. 

 

 Contohnya, misal dari timbangan di atas adalah titik A=5,3 kg dan titik B =5 kg. Maka untuk menghitungnya adalah dengan jumlahkan dahulu hasil timbangan kedua titik kemudian dibagi. Sehingga, 2 (5,3 kg+5 kg) : 2 = 5,15 kg. Karena jarak ubinannya 2,5 m x 2,5 m maka luas ubinann adalah 6,25 m2. 

 

 Rumus ubinan/perkiraan = hasil rata-rata timbangan x (10.000 m2 : luas ubinan). Perkiraan produksinya = 5,15 kg x (10.000 m2 : 6,25 m2) = 5,15 kg x (1.600) = 8,240 kg/Ha GKP. Jadi hasil perkiraan produksi adalah 8,240 kg/Ha atau 8,24 ton/Ha GKP. 

 

 Teknik ini juga sekaligus membuka wawasan pola pikir petani tentang teknologi pertanian. Pengubinan juga menjadi tolak ukur keberhasilan dalam melakukan usaha tani. Peningkatan hasil ubinan menunjukan adanya dampak penerapan teknologi yang telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil tersebut dapat dievaluasi bersama untuk perbaikan usahatani yang akan datang. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan