https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Halaman Polres OKU Timur Penuh Papan Bunga Ucapan, Ternyata karena Tangkap Oknum LSM Pemeras Kepala Sekolah

PERAS: Kapolres OKU Timur AKBP Dwi Agung Setyono SIK MH, merilis salah satu pelaku pemerasan terhadap kepala sekolah, dengan tersangka Marlan Sani. FOTO: ABDUL HALID/SUMEKS --

Peras Kepsek, Polisi Tangkap Oknum LSM

Polres OKUT ‘Banjir’ Papan Bunga Ucapan Terima Kasih

OKU TIMUR – Halaman Polres OKU Timur (OKUT), penuh papan bunga ucapan terima kasih. Setelah polisi menangkap salah satu oknum anggota lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang juga mengaku wartawan, melakukan pemerasan terhadap kepala sekolah (kepsek).

Pelaku yang tertangkap, Marlan Sani (53), warga Desa Kota Baru Induk, RT 004, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur. Tersangka Marlan Cs, sebelumnya melakukan pemerasan terhadap Selamet Rohmadi (54), Kepala SD Negeri Toto Margo Mulya, Desa Tambak Boyo, Buay Madang Timur.

Tersangka Marlan tidak sendiri, tapi bersama lima temannya yang berhasil kabur. “Para pelaku meminta uang Rp12 juta, untuk 6 orang," beber Kapolres OKUT AKBP Dwi Agung Setyono SIK MH, didampingi Kasat Reskrim AKP Hamsal SH MH, dan Kapolsek Buay Madang Timur Ipda Sapariyanto SH.

Peristiwa itu terjadi Sabtu (14/10). Berawal sekitar pukul 09.00 WIB, para pelaku Marlan Sani, Rz, Km, Tm, dan 2 lainnya, datang ke sekolah menemui Selamet Rohmadi. Mereka mengatasnamakan sebuah LSM dan mengaku wartawan.  

“Pelaku Tm, menanyakan soal informasi tindak kekerasan terhadap murid yang diduga dilakukan oknum guru berinisial S,” jelas Agung. Korban Selamet, menjelaskan permasalahan kecil itu sudah diselesaikan secara kekeluargan dengan wali murid. Polisi pun tidak menerima laporan polisi-nya.

Kemudian Km dan Rz yang menyatakan diri sebagai LSM dan wartawan, mengancam bisa mempublikasikan masalah tersebut ke media hingga nasional.  Selanjutnya mereka mengajak korban Selamet untuk makan siang.  “Mulai terjadi negosiasi dengan pelaku Km (DPO),” tambah Agung.

Selanjutnya, pelaku Tm meminta uang berapa kesanggupan korban agar masalah tersebut tidak dipublikasikan dan diperluas. Korban menjawab tidak tahu. “Pelaku Km lalu meminta Rp2 juta per orang. Jadi, Rp12 juta untuk mereka berenam,” sambung Agung.

Korban tidak bisa menyanggupi uang sebanyak Rp12 juta itu. Dia hanya bisanya Rp4 juta. Tawar menawar terjadi. Tm turun meminta jadi Rp10 juta, korban masih belum sanggup. Turun lagi jadi Rp6 juta, korban juga masih tidak sanggup.

Korban sampai bersujud, mohon hanya mampu Rp4 juta. Para pelaku akhirnya menyetujui. Korban Selamet lalu menghubungi anak buahnya, minta bantu carikan uang Rp4 juta. Korban pulang ke sekolah. “Sekitar pukul 13.0 WIB, menghubungi pelaku untuk mengambil uang,” ulasnya.

Namun dugaan pemerasan terhadap kepala SD Negeri Negeri Toto Margo Mulyo itu, informasinya sampai ke polisi.  Kapolsek Buay madang Timur Ipda Sapariyanto, berkoordinasi dengan Kasat Reskrim Polres OKU AKP Hamsal.

Tim Opsnal Satreskrim Polres OKUT mem-back up Polsek Buay Madang Timur, bergerak ke SD Negeri Toto Margo Mulyo.  Sebuah mobil keluar buru-buru, dari halaman SDN Toto Margo Mulyo. “Anggota turun dari mobil, melakukan penyisiran,” sebut Agung.

Akhirnya dalam ruang kepala sekolah, didapati korban Marlani bersama pelaku Marlan Sani. Saat akan diamankan, dia mengaku wartawan dan juga anggota LSM.  “Dari atas meja dekat mereka duduk, kami dapati amplop putih berisi uang Rp4 juta. Uang yang diminta para pelaku,” tegasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan