Cerita Pahlawan Karhutla di Banyuasin yang Rela Bertarung Melawan Api di Musim Kemarau

SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID  - Perjuangan personil dalam memadamkan kebakaran hutan lahan (karhutla) musim kemarau di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) bukanlah tugas yang ringan. Terutama saat musim kemarau yang panjang seperti sekarang. Hendra, seorang anggota Manggala Agni Daops Sumatera XIV - Banyuasin. Dia mengalami kesulitan besar dalam menjalankan tugasnya yang mengharuskannya siaga siang dan malam untuk memadamkan api. Hendra bahkan mengaku bahwa ia dan rekan-rekannya jarang bisa bertemu dengan keluarga selama bertugas di lokasi. "Jarang ketemu dengan keluarga," ungkap Hendra. Dan ketika mereka akhirnya bisa pulang, itu pun setelah bertugas selama 20 hari. "Kita sifatnya rolling, 20 hari bisa pulang," jelasnya. Tentu saja, waktu tersebut sangat terbatas untuk bersama keluarga karena tugas pemadaman karhutla sering kali menguras waktu mereka. BACA JUGA : Kapolda Sumsel Minta Kerjasama Semua Pihak Atasi Karhutla di OKI "Karena sering adanya pemadaman (karhutla)," tambah Hendra. Selain waktu yang terbatas, personil karhutla juga harus menghadapi berbagai kesulitan fisik saat melaksanakan tugas mereka. Mata yang perih karena asap, sesak napas, dan berbagai tantangan lainnya menjadi bagian dari pengalaman mereka. BACA JUGA : Pagi Bahas Karhutla, Malam Pisah Sambut "Apalagi saat memadamkan lahan gambut, itu susah untuk dipadamkan," ungkap Hendra. Namun, di balik segala kesulitan itu, ada kepuasan tersendiri dalam menjalankan tugas mereka. Mereka merasa bahagia ketika bisa menolong warga yang hampir terkena dampak kebakaran dan berhasil melakukan evakuasi ke tempat yang aman.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan