https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Festival Candi Bumi Ayu, Memperingati Kejayaan Sriwijaya dengan Kemeriahan Budaya

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Organisasi Wilayah (Orwil) ICMI Sumatera Selatan, bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten PALI, akan menggelar Festival Candi Bumi Ayu. Rencananya, festival ini akan berlangsung selama dua hari, yakni mulai tanggal 19 hingga 20 Oktober 2023 mendatang. Acara ini menjadi peristiwa istimewa yang diungkapkan oleh Sekretaris ICMI Sumsel, DR H Bahrul Ilmi Yakub, bersama dengan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten PALI, Novita Febrianti, dan budayawan Sumsel Dr. Erwan Suryanegara dalam konferensi pers di Kantor ICMI Sumsel Kampus pada Selasa, (3/10/2023). Menurut Bahrul, Festival Candi Bumi Ayu merupakan langkah penting untuk memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya, terutama yang terkait dengan Candi Bumi Ayu. Dia mengungkapkan, "Seringkali, orang menganggap bahwa Sumatera Selatan atau Sriwijaya tidak memiliki warisan candi. Padahal ada tiga candi yang erat hubungannya dengan sejarah Sriwijaya. Salah satunya adalah Candi Bumi Ayu." BACA JUGA : Candi Tingkip, Sejarah yang Terkubur di Perkebunan Warga Candi Bumi Ayu sendiri adalah sebuah warisan dari kerajaan Sriwijaya yang memiliki makna historis yang dalam. Keunikan candi ini terletak pada perpaduan ajaran Hindu dan Buddha. Meskipun dikelola oleh masyarakat Hindu, candi ini juga menyimpan arca-arca Buddha.

Toleransi Antar Agama Sejak Dulu

Bahrul menekankan bahwa hal ini adalah simbol penting dari toleransi beragama yang telah ada sejak zaman kerajaan Sriwijaya hingga saat ini di Sumatera Selatan. Selain memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi. Candi Bumi Ayu juga memiliki potensi sebagai aset berharga bagi Kabupaten PALI dan Sumatera Selatan secara keseluruhan. BACA JUGA : Disinilah Lokasi Terowongan Kereta Api Terpanjang di Sumsel: Saksi Bisu Sistem Kerja Rodi Zaman Hindia Belanda Dengan pengelolaan yang baik, candi ini dapat memberikan manfaat ekonomi dan kesejahteraan kepada masyarakat setempat, terutama dalam sektor pariwisata. Namun, saat ini, Candi Bumi Ayu masih dalam kondisi reruntuhan dan belum ada rehabilitasi sepenuhnya. Upaya untuk mengembalikan candi ini ke dalam kondisi yang lebih baik akan memerlukan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, mirip dengan pembangunan kembali Borobudur di masa lalu. Kadisbudpar Kabupaten PALI, Novita Febrianti, menjelaskan, "Kabupaten PALI akan menyelenggarakan festival budaya selama tiga hari berturut-turut."

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan