https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Karhutla Ogan Ilir Berkurang

*Bau Asap Menyengat, Palembang Kembali Kota Paling Berpolusi

SUMSEL , SUMATERAEKSPRES.ID– Kota Palembang kembali menempati peringkat pertama kota paling berpolusi di Indonesia.

Dengan AQI US mencapai 204.  Jauh melampaui Tangerang Selatan di posisi kedua dengan 158.

Itu kondisi pagi hari. Saat kabut asap menyelumuti wilayah udara kota pempek. Bau asap sangat menyengat. “Hari ini (kemarin) ISPU Palembang 143, naik dari kemarin yang hanya 114.

Tapi secara tren di September sebenarnya sudah mengalami penurunan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup & Kebersihan (DLHK) Kota Palembang, Ahmad Mustain, kemarin.

Untuk hujan yang turun membasahi Palembang belum cukup untuk mengatasi kondisi dampak karhutla.

“Penurunan polusi karena asap jadi lambat,"jelasnya. Untuk kemungkinan work from home (WFH) atau libur sekolah bagi pelajar, hal itu akan dibahas lebih lanjut. Melibatkan OPD terkait lainnya.

Terpisah, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel, M Iqbal Alisyahbana menjelaskan, sejumlah wilayah memang sangat rentan dan berpotensi mengalami kekeringan ekstrem.

"Seperti di OKI yang paling rawan. Selain potensi kekeringan, juga  karhutla," jelasnya. BACA JUGA : BMKG Keluarkan Peringatan Dini, Wilayah Ini Bakal Terjadi..

Namun, BPBD kabupaten/kota di Sumsel sudah melakukan persiapan dalam menghadapi kekeringan di wilayah masing-masing. Termasuk menyiapkan air bersih untuk masyarakat.

"Sebagian BPBD daerah sudah mulai bergerak dan sebagian lagi dalam persiapan menyalurkan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan.

Sedangkan satgas pemadaman terus fokus atasi karhutlal," pungkasnya.

Sementara, intensitas karhutla di Ogan Ilir dianggap menurun beberapa hari terakhir. Meskin begitu, masih saja ada lahan yang terbakar dan memproduksi asap setiap harinya.

“Puncaknya lima hari lalu. Tapi tiga hari terakhir, kebakaran lahan terus berkurang,” ujar Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar.

Karena sempat diguyur hujan Selasa malam, kemarin pagi Ogan Ilir nihil hotspot. BACA JUGA : Cegah Pencemaran Lingkungan Udara dan Sawit, Upayakan Dukung Poltekpar Kerja Sama dengan Pemprov Sumsel

Panca menyebut, untuk 1 desa ditugaskan 1 orang satgas yang digaji pemerintah selama satu bulan untuk memantau karhutla.

Apabila tetap terjadi kebakaran, maka satgas itu akan diganti dengan orang lain.

Kalaksa BPBD Ogan Ilir, Edi Rahmat menambahkan, ada beberapa titik karhutla muncul menjelang Rabu siang.

Diantaranya, di area Dusun 2 Desa Sungai Rambutan, Indralaya. "Pemadaman masih dilakukan hingga pukul 16.30 WIB. Sudah membakar lahan sekitar 3 hektare," jelasnya.

Api akhirnya mampu dijinakan dengan bantuan helikopter water bombing. Kemudian, karhutla di pinggir tol Palembang-Indralaya Km 08.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan