Pilkades Banyuasin Jadi Pilot Project Nasional
SUMATERAEKSPRES.ID - Bupati Banyuasin H Askolani SH MH didampingi Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Rosa Putra serta Rayan Nurdiansya Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Banyuasin, Sabtu (9/9) melakukan peninjauan pemilihan kepala desa (Pilkades).
Sementara itu Wakil Bupati Banyuasin H Slamet Somosentono dan Sekretaris Daerah Banyuasin juga melaksanakan pemantauan Pilkades di kecamatan lainnya yang ada di Banyuasin.
Bupati Banyuasin Askolani hanya memantau pelaksanaan pilkades di empat yaitu Desa Tebing Abang, Kecamatan Rantau Bayur, Desa Taja Raya II, Desa Taja Indah, Kecamatan Betung dan terakhir Desa Biyuku, Kecamatan Suak Tapeh.
"Kita mantau pelaksanaan pilkades yang dilakukan secara serentak di Kabupaten Banyuasin, untuk melihat sejauh mana pelaksanaannya terutama menggunakan sistem e voting, " kata Askolani.
Pilkades kali ini tetap menggunakan E-Voting di delapan desa, karena jumlah penduduknya lebih banyak sehingga pemilihan menggunakan E-Voting lebih cepat dan akurat hasilnya.
“Pengalaman kita sudah 4 (empat) kali berturut-turut menggunakan sistem E-Voting, dan pada tahun 2019 kita pernah mendapatkan penghargaan ke 2 (dua) Asia Tenggara pada pemilihan 160 kepala desa” bebernya.
Bupati Askolani yang meninjau pilkades bersama Kapolres Banyuasin juga menjabarkan bahwa Kabupaten Banyuasin bisa menjadi salah satu contoh Pilkades secara elektronik yang dapat diaplikasikan lebih aman dan tercepat dalam menghitung hasil suara dari masyarakat.
Alasan menggunakan E-Voting karena mata pilih diatas 2.000 kemudian juga meminimalisir konflik dalam Pilkades.
Selanjutnya Askolani berpesan kepada pendukung kandidat kepala desa, agar dapat menahan diri.
Serta dapat menerima kekalahan, karena tidak mungkin kandidat yang bertarung dalam pilkades itu menang semua.
"Yang kalah legowo, yang menang juga jangan terlalu euforia. Nantinya harus saling bahu membahu, " ungkapnya.
Rayan Nurdiansya Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Banyuasin mengatakan pilkades secara serentak ini dilaksanakan di 48 desa.
"Delapan desa menggunakan e voting, " katanya. Dalam penggunaan e voting ini, nantinya langsung keluar dan akurat. "Lebih efisien, dan mengurangi konflik, " jelasnya.