Lebih Menjanjikan, Banyak Beralih ke Tanaman Sawit

EMPAT LAWANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Petani di Kabupaten Empat Lawang sudah banyak yang beralih tanaman dari kebun karet ke kebun sawit.

Hal ini karena komoditi sawt lebih menjanjikan. Berbeda dengan karet

Di Kabupaten Empat Lawang, harga karet terus merosot antara  Rp5 ribu sampai 6 ribu per kilogram.

Rani, petani sawit di Tebing Tinggi mengaku sekarang ini sudah banyak kebun sawit di wilayah Kabupaten Empat Lawang.

Maka dari itu, petani karet atau petani lainnya mulai beralih ke sawit.

Namun menanam kelapa sawit tentu tidak akan memberikan hasil yang instan.

Untuk mengoptimalkan hasil panen, perlu mengetahui teknik-teknik bertanam kelapa sawit yang benar agar dapat menghasilkan tandan buah yang subur dan segar.

Mulai dari pemilihan waktu yang baik untuk menanam sawit yaitu pada musim hujan, setelah hujan turun.

Hal ini dimaksudkan agar saat memasuki musim kering, akarnya sudah cukup kuat.

Saat bibit sawit memasuki umur siap tanam dan lahan budidaya telah disiapkan, petani dapat mulai melepaskan bibit sawit dari polybag dengan hati-hati dan memasukkannya ke dalam lubang tanam.

"Perhatikan pola dan jarak tanam saat menanam sawit. Jarak tanam yang dianjurkan adalah 9 meter antar tanaman dikarenakan hal ini untuk memberi ruang tumbuh bagi pohon sawit sekaligus memberikan ruang bagi akar sawit agar tidak saling berebut nutrisi makanan pada tanah," jelas Rani

Setelah itu, harus rajin memantau dan merawat tanaman agar terhindar dari berbagai jenis kerusakan.

Selain menyiram dan memupuk, setidaknya ada tiga upaya penting lainnya untuk memelihara tanaman sawit agar panennya optimal, yaitu penyulaman, penjarangan dan penyiangan.

‘’Penyulaman jika terdapat bibit yang memiliki pertumbuhan tidak normal, terkena penyakit atau bahkan mati, maka bibit sawit tersebut harus disulam atau diganti," jelasnya.

Lalu penjarangan, karena sebagai tumbuhan monokultur, penjarangan pada sawit dilakukan dengan membuat baris berselang-seling.

Hal ini dilakukan  untuk memberikan ruang tumbuh bagi tanaman berkayu yang akan ditambahkan.

Selanjutnya penyiangan yaitu membersihkan gulma yang tumbuh disekitar tanaman kelapa sawit.

Tidak memandang apakah itu serangan gulma maupun hama, keduanya sama-sama dapat mengambil nutrisi dan makanan pokok tanaman sawit.

Hal ini dapat menyebabkan kelapa sawit tidak berproduksi secara maksimal, bahkan dapat membuat kelapa sawit gagal panen.

"Oleh karena itu, petani perlu mengendalikan gulma dan membasmi hama penyakit sesegera mungkin saat mengetahui keberadaannya," tukasnya. (eno)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan