Mengintip Pasar Batu Akik Lokal, Kilauan dari Tanah Muratara Menuju Pasar Global

Mengintip Pasar Batu Akik Lokal, Kilauan dari Tanah Muratara Menuju Pasar Global MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID - Meskipun popularitas batu akik lokal telah meredup, namun sejumlah transaksi mengenai bongkahan batu akik masih terus berlangsung di wilayah Kabupaten Muratara. Penduduk setempat mengungkapkan bahwa batu akik jenis red spider kristal memiliki nilai yang cukup tinggi, dengan harga sekitar Rp2 juta per kilogramnya. Di kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara, Provinsi Sumatera Selatan, hingga hari Rabu tanggal 30 Agustus. Aktivitas penambangan batu akik masih berlanjut di pedalaman wilayah Sumatera Selatan. Dedi, salah satu pengumpul batu akik lokal di Kecamatan Karang Jaya, menjelaskan bahwa dalam setiap pengiriman, mereka mengumpulkan sekitar 4-6 ton bongkahan batu akik yang akan mereka ekspor. BACA JUGA : Akik Meredup, Batu Fosil Naik Pamor "Pasarnya masih tetap di Korea, Tiongkok, dan Jepang, namun permintaan terbesar berasal dari Korea," ungkapnya. Warga setempat menuturkan bahwa harga batu akik di tingkat lokal sangat bervariasi. Mulai dari harga terendah sekitar Rp5 ribu hingga Rp2 juta per kilogramnya. "Banyak penduduk Muratara yang telah mendapat keuntungan dari transaksi batu akik,  meskipun popularitas batu akik lokal kini menurun. Namun di pasar internasional, harga satu kilogram batu ini bisa mencapai miliaran rupiah per kilogram," jelasnya. BACA JUGA : Redup di Pasar Lokal, Batu Akik Jenis Teratai dan Tawon Diminati Pasar Internasional Menurut Dedi, batu akik lokal yang berasal dari Kabupaten Muratara memiliki daya tarik tersendiri di pasar internasional. Ada dua arus permintaan yang terus mencari bongkahan batu alam ini di Indonesia. "Ada pasar untuk pengrajin dan pasar lelang. Kedua pasar ini senantiasa mencari batu akik lokal. Berdasarkan informasi yang saya peroleh, lelang batu akik yang memiliki harga terendah sekitar Rp300 juta per kilogram," tambahnya.

Sumber Pendapatan Signifikan

Sementara itu, Dimas, Lurah Karang Jaya, Kabupaten Muratara, mengakui bahwa saat ini penambangan bongkahan batu akik masih menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi masyarakat di daerahnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan