Jadikan Lahan Tetap Produktif

Bagikan Benih Jagung bagi 96 Hektaree

LAHAT - Pascabencana alam banjir bandang bulan Maret 2023 lalu di Kabupaten Lahat, puluhan hektare sawah padi mengalami puso atau gagal panen. Hal ini terjadi karena adanya saluran irigasi rusak dihantam banjir. Ditambah lagi, kemarau panjang tentu dapat mempersulit petani. Untuk itu, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Lahat mendata dan segera menyalurkan bantuan jagung hibrida. Untuk lahan seluas 96 hektare bagi khusus sawah mengalami puso dampak banjir dan siap tanam akan dibantu benih jagung hibrida. Bantuan ini untuk menggantikan tanaman padi yang mengalami puso. Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Lahat, Eti Listina SP MM melalui Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura, Ahmad Firdaus SP MM mengatakan, lahan persawahan yang mengalami puso seperti Kecamatan Mulak Ulu yakni di Desa Geramat, Jentikan. Lalu Kecamatan Pajar Bulan dan beberapa desa lainnya.
Mengalami irigasi patah dampak banjir sebelumnya. "Ya, bulan Agustus benih jagung hybrida dibagikan untuk 96 hektaree," tuturnya.
Bantuan ini, lanjutnya, juga dalam upaya menjaga ketahanan pangan. Sehingga lahan tetap produktif dan menghasilkan. "Walaupun tidak bisa ditanami padi bisa ditanami jagung dan palawija," tegasnya. Selain itu dikatakan Firdaus, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bakal terjadi kemarau ekstrem (El Nino). Bahkan Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan antisipasi terkait ancaman El Nino di berbagai daerah termasuk Kabupaten Lahat yang diprediksi kemarau panjang. Dikatakan, antisipasi dari Kementerian Pertanian RI adalah menyiapkan benih tanaman palawija seperti padi yang tidak membutuhkan banyak air untuk menghadapi ancaman dampak El Nino. Rapat pertemuan dengan Kementerian Pertanian RI pada pekan lalu menyatakan hingga September 2023 ini bakal terjadi el nino (cuaca panas).
‘’Puncaknya Agustus, untuk antisipasi di sektor pertanian, pemerintah pusat menyiapkan bantuan untuk 1.000 hektare padi varietas yang tahan dengan kekeringan setiap daerah," ujar Firdaus.(gti/)
 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan