Raih Gelar Insinyur, Tambah Ilmu dan Wawasan

*Ir H MF Ridho ST MT, Anggota Komisi III DPRD Sumsel

SUMATERAEKSPRES.ID - Kebahagiaan menyelimuti Ir H MF Ridho ST MT. Ia bersama ribuan mahasiswa lainnya diwisuda, kemarin. Di kampus Universitas Sriwijaya (Unsri) Indralaya.

Dengan begitu, ia resmi menyandang gelar insinyur (Ir) di depan namanya.

Saat namanya dipanggil, Ridho, mantap melangkah maju ke depan. Menerima ijazah dan surat tanda kelulusan dari Rektor Unsri Prof Dr Ir H Anis Saggaff MSCE IPU ASEAN Eng.

Ia tersenyum lega. Telah menamatkan kuliah profesi insinyur teknik sipilnya.

Gelar Insinyur bukti pria yang saat ini tercatat sebagai anggota Komisi III DPRD Sumsel itu telah menyelesaikan studi pendidikan profesi insinyur sipil pada Fakultas Teknik Unsri.

Bagi Ridho, bukan dirinya ingin menyandang gelar insinyur. “Tapi dengan ilmu yang dapat, saya bisa menambah wawasan sebagai seorang teknokrat di bidang sipil,” jelasnya.

Tapi ada juga alasan dia bertekad bulat untuk menyandang gelar insinyur tersebut. Karena sekarang, kata Ridho, semua sarjana teknik (ST) wajib miliki Sertifikasi Insinyur Profesional (SIP).

Hal ini berdasarkan UU No 11/2014. Bagi insinyur yang belum tersertifikasi bahkan ada denda pidana dan ancaman kurungan.

“Keuntungannya, dengan memiliki Sertifikasi Insinyur Profesional, memberikan kita peluang untuk menjadi setara dengan insinyur-insinyur di kawasan Asia Tenggara,” beber Ridho.

Sistem ini memungkinkan para pengambil kebijakan untuk memetakan sumber daya manusia (SDM) di bidang keinsinyuran.

Juga mengoptimalkan peran insinyur untuk membangun Indonesia di masa depan. Sehari sebelumnya, yakni Selasa (22/3), Ridho telah lebih dulu ikuti yudisium ke-167 Fakultas Teknik Unsri.

Ia termasuk dalam 331 sarjana yang diyudisium.

Yudisium dipimpin Dekan FT Unsri Prof Dr Eng Ir Joni Arliansyah MT. Dalam acara itu, FT  melepas sebanyak 275 sarjana S1, 12 orang S2, 4 orang S3 serta 40 orang insinyur.

“Harapan kami semua alumni dapat mengamalkan ilmu pengetahuan. Sesuai dengan semangat profesionalisme,” kata Joni.

Kepada peserta yudisium, Joni, juga berharap semuanya dapat mempersiapkan diri dengan keterampilan digital.

“Karena ini sangat penting. Karena teknologi yang ada pasti terkait dengan digital, apalagi desain. Kita dituntut mahir.

Bagaimana melihat paradigma berubah. Ada hal-hal baru yang mungkin harus kita pelajari,” tukasnya. (iol)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan