Hasil Menjanjikan, Pemasaran Aman
MUARADUA, SUMATERAEKSPRES.ID – Sudah beberapa tahun, Roli Yansah , kepala Desa Ruos, Kecamatan Buay Rawan, OKU Selatan memanfaatkan lahan tidur tak jauh dari rumahnya untuk bercocok tanam.
Dulu lahan ini hanya dipenuhi semak belukar. Tak menghasilkan sama sekali.
Tetapi kini, lahan tersebut dimanfaatkan. Berbagai tanaman ditanam. Tujuannya untuk mendapatkan tambahan penghasilan. Baru-baru ini, lahan ini ditanami terong ronggo.
Ternyata hasil tanaman ini cukup menjanjikan.
Saat tanaman terong berusia 2,5 bulan setelah tanam tanaman ini mulai membuahkan hasil. Puluhan ton terong berhasil dipanen diatas lahan seluas 1,5 hektare.
Lahan tersebut merupakan lahan milik Pemda OKU Selatan. ‘’Sebelum mengolah lahan tersebut, terlebih dahulu meminta izin pada Pemda OKU Selatan.
Alhamdulillah diperbolehkan. Lahan tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai lahan perkebunan,’’ katanya.
Soal penjualan tak sulit. Pengepul datang langsung ke kebun. Harganya berkisar antara Rp2.500 hingga Rp3.000 per kg. ‘’Hasil panen memang sudah dilakukan sortir.
Efektif pemanenan mulai dari tanam umur 2,5 tahun mulai panen, umur 3 bulan itu yang efektif, tapi ini nanti masih dapat panen disekitar 3-4 kali lagi,” terangnya.
Mengenai perawatan dirinya mengaku untuk penanaman terong ini lebih rumit dibandingkan tanaman jagung.
Karena harus rajin melakukan pemupukan, penyemprotan dan harus ditunggu terus. ‘’Ini sudah termasuk usia tua, jadi kalau sudah habis ini nanti harus diganti dengan tanaman lain,’’ katanya.
Pola rotasi tanam atau menggilir tanaman dalam satu kali periode tanam memiliki banyak manfaat bagi para petani maupun kesuburan lahan.
Meski cara ini sepintas sederhana dan sudah diterapkan sejak dahulu. Bahkan menjadi rekomendasi dalam menghadapi masa aceklik dan mampu mengurangi risiko gagal panen. (end)