Komitmen Cegah Malaria
MUARA ENIM, SUMATERAEKSPRES.ID – Pencegahan penyakit malaria secara berkesinambungan menjadi komitmen Pemkab Muara Enim.
"Berbagai upaya telah ditempuh antara lain menjalin MoU lintas sektoral seperti TNI dan Polri yang tentunya melibatkan pihak ketiga BUMN/ BUMD/ BUMS di Bumi Serasan Sekundang,
’’ ujar Plt Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffah saat menerima kunjungan tim Assessment Eliminasi Malaria Kementerian Kesehatan RI dalam rangka Uji Petik Penilaian Eliminasi Malaria di Muara Enim, kemarin.
Ketua Tim Assessment Uji Petik Penilaian Eliminasi Malaria Kemenkes RI, Yuliandri mengatakan penilaian ini mengacu 11 indikator dalam tools yang telah diakui WHO, dengan 3 indikator utama sebagai syarat mutlak.
Yakni Annual Parasite Incidence kurang dari 1 per 1.000 penduduk, Slide Positive Rate kurang dari 596, dan tak ada kasus indigenous.
‘’Tiga indikator tersebut harus dipertahankan selama tiga tahun berturut-turut,’’ ujarnya. Kepala Dinas Kesehatan Muara Enim, dr Eni Zatila MkM mengatakan, ada beberapa kecamatan yang menjadi potensi kantong penyakit malaria. Lawang Kidul,
Tanjung Agung, Rambang Niru dan Lubai. ‘’Untuk kasus malaria di Muara Enim, di tahun 2020 ada 14 kasus, 2021 ada 2 kasus, dan 2022 ada 6 kasus.
Semua itu sebagian besar kambuhan atau relaps dan juga impor jadi sumbernya bukan dari Muara Enim, si penderita membawanya setelah bepergian ke daerah lain," pungkasnya. (Way/)