Pernah Jadi Korban, Peran Jadi ‘Perempuan’

SUMATERAEKSPRES.ID - Dua oknum guru yang terlibat kasus pedofil di Muara Enim dan Muratara ternyata dulunya pernah jadi korban kasus serupa.

Kejadian ini membekas, lantas mengubah orientasi dan hasrat seksual mereka.

Seperti MHS (37), oknum pelatih paskibraka salah satu SMK di Muara Enim. Dia mengaku pernah menjadi korban pencabulan saat duduk di kelas 3 SD hingga SMP.

"Pelaku tetangganya saya. Dua orang. Jadinya seperti membekas sampai sekarang," ucap MHS yang berstatus seorang PNS dan menjabat Plt Kepala SD di Banyuasin ini.

  Dengan dorongan yang tak tertahankan dari dalam dirinya itu, pada periode 2020-2022, dia pun akhirnya beraksi. Lima anak didiknya jadi korban.

MHS mengaku tinggal di asrama guru SMK tersebut. Tak jauh dari sana, sekitar 300 meter, ada kontrakan yang dihuni sejumlah siswa. BACA JUGA : Proteksi Perundungan, Terapkan Aturan Kampus

“Kami jadi sering bertemu, karena saya pelatih paskibraka. Awal 2019 sering menginap di sana, mulai ada rasa (tertarik),” bebernya.

Kedekatan dengan para siswa dimanfaatkan MHS untuk memegang-megang paha dan bagian tubuh murid-muridnya. Hasratnya makin menggelora.

“Mereka mau, karena sering saya traktir makan,” akunya. Selain mentraktir makan, MHS juga mengaku bisa membantu mereka jadi anggota TNI.

Dengan iming-iming itu, MHS minta para korban mengirimkan foto telanjang.

Pendekatannya pun berhasil. Dari lima siswa, dua orang sampai ke tahap hubungan badan. MHS memposisikan dirinya sebagai ‘perempuan’.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan