https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Dampingi Petani hingga Berhasil, Basmi Hama tanpa Zat Kimia

*Sanger Pratama, Petugas POPT Kecamatan Tulung Selatan

Tugas seorang penyuluh pertanian yakni mendampingi petani. Inilah yang dilakukan Sanger Pratama. Petugas POPT Kecamatan Tulung Selatan ini selalu mendampingi petani dalam melakukan budidaya tanaman. Tujuannya agar petani memperoleh hasil yang baik. KHOIRUNNISAK-OKI DI ATAS lahan seluas 20 hektare di dua desa Kecamatan Tulung Selapan dimanfaatkan petani untuk menanam jeruk. Kedua desa tersebut, Desa Toman dan Penanggoan Duren. ‘’Saat ini memang kita lakukan untuk pengembangan tanaman hortikultura. Di sini petani menanam tanaman jeruk. Tanaman jeruk ini sudah lama dilakukan petani,’’ ujar Sanger Pratama, petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kecamatan Tulung Selapan. Dirinya setiap hari selalu mendampingi petani agar memperoleh hasil yang baik. ‘’Alhamdulillah sejauh ini aman petani bisa dengan leluasa menanam jeruk," terangnya. Kebun jeruk ini dikelola di kebun milik kelompok tani. Untuk bibit jeruk merupakan bantuan yang didapat dari penyuluh. ‘’Saya selalu melakukan monitoring harian,’’ ujarnya Selain itu ada juga kegiatan agen pengendali hayati dengan membuat Explorasi trichoderma. ‘’Ini sebenarnya kesempatan yang sangat baik dan harus dimanfaatkan petani karena banyak ilmu yang didapat. Kami selalu memberikan bimbingan kepada petani agar mereka memiliki ilmu pertanian baru,"imbuhnya. Sebenarnya kalau pendekatannya ke petani tak masalah. Hanya memang harus sabar karena beginilah cara berbagi ilmu. ‘’Pastinya dapat terus dilakukan petani sehingga bisa menjadi ladang pahala,’’ katanya. Kalau untuk tanaman jeruk, lanjutnya, memang lebih lama untuk panen. Hanya saja sekali panen tidak tanggung-tanggung bisa dalam jumlah ton-an. Soal hama yang bisa merusak tanaman jeruk yakni ulat daun. Secara tradisional pengendaliannya bisa menggunakan kardus. Kardus adalah salah satu peralatan buatan yang memiliki tekstur lembut dan kardus banyak sekali kegunaan. Namun fungsi utama kardus adalah untuk pengaman saat proses packing barang. Kardus sangat disukai ulat dan seringkali dijadikan sarang oleh ulat.
‘’Dengan meletakkan kardus di area sekitar tanaman jeruk, akan membuat ulat berkumpul di kardus dan memudahkan para petani untuk membasmi ulat,’’ katanya.
Cara ini sangatlah tradisional. Karena sudah dilakukan para petani sejak lama dan cara ini sangat ramah lingkungan. Tak menggunakan bahan kimia sama sekali. , Selain itu, bisa juga menggunakan minyak nimba. Minyak ini salah satu jenis minyak yang bisa menjadi pestisida alami untuk membasmi berbagai jenis hama. Salah satunya ulat. Biji nimba seringkali dijadikan bahan dasar pembuatan minyak nimba dan biasanya biji nimba dihaluskan terlebih dahulu, lalu kemudian dicairkan. Penggunaannya, sesendok air nimba dilarutkan dalam satu ember air bersih. Lalu dilakukan dengan penyemprotan. Minyak nimba tidaklah berbahaya dibandingkan dengan pupuk kimia. Jeruk asal dua desa ini sudah cukup terkenal di luar kota. Saat panen bisa di jual hingga ke Pulau Jawa. ‘’ Jadi petani kalau sudah panen terlihat sangat bahagia bisa memperoleh keuntungan dari hasil kerja kerasnya. Semoga saja ke depan semakin banyak petani yang tertarik untuk menanam jeruk,’’ katanya. (*/)  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan