https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Dekati Petani dengan Ngosan, Lindungi Tanaman

*Linda Sari SP, Koordinator PPEP Kota Prabumulih

Bertugas sejak November 2020, Linda Sari SP merupakan salah satu penyuluh PPEP (Pendamping Peningkatan Ekonomi Pertanian) di kota Prabumulih. Banyak suka duka yang dialaminya. Seperti apa? "Ketika turun lapangan, Alhamdulillah kinerja berjalan lancar," ujar Linda mengawali perbincangan. Tentunya, ada banyak pengalaman yang dialami ketika turun di lapangan. Salah-satunya, bisa berkomunikasi langsung dengan petani-petani alias Ngosan (ngobrol santai).
"Kami sering Ngosan mengenai permasalahan tanaman yang dibudidayakan, melakukan administrasi pelaporan dan melakukan penyuluhan, mengusulkan PM (Penerima Manfaat) pestisida banpem (bantuan pemerintah) serta memberikan rekomendasi pengendalian OPT,’’ jelasnya
Selain itu, perempuan yang tinggal di Kelurahan Cambai, Kecamatan Cambai Kota Prabumulih itu juga kerap kali memberitahukan dan mengajak petani menjual produk tanaman bahkan produk pertanian lainnya. Seperti saprodi, alsintan, ikan segar, peternakan maupun komoditi perkebunan ke aplikasi sibejajo (sistem informasi belanja jualan online) dan lainnya. Disela kesibukan sebagai PPEP, tentu banyak pengalaman yang bisa dibilang berkesan. Salah-satunya, Linda mengaku ketika melakukan gerdal (gerakan pengendalian) tikus pra tanam padi di kelurahan Payuputat. "Ku anggap bisa dibilang berkesan karena pengalaman tersebut juga termasuk tantangan yang harus dihadapi,’’ ujarnya. Linda mengatakan, di Prabumulih tidak ada petugas POPT baik senior/junior ASN maupun non ASN, bahkan tim kerja PPEP juga tidak ada. ‘’Karena di Prabumulih PPEP angkatan pertama hanya saya sendiri apalagi di kala itu musim covid-19," bebernya. Perempuan kelahiran 11 November 1994 itu pun mengaku sempat khawatir gerdal ini bisa terlaksana atau tidak.
"Namun syukur Allhamdulillah meski hanya seorang petugas POPT di Prabumulih. Saat itu, saya sempat khawatir untuk berkonsultasi dan kompromi ke siapa karena hanya saya petugas POPT nya,’’ ujarnya.
Untuk Dinas Pertanian Prabumulih, LPHP Lingkup IV, semua PPL di BPP Kecamatan Prabumulih Barat, Camat, Lurah, Babinsa, bahkan teman-teman PPEP dari kabupaten lain ikut berpartisipasi langsung ke Kelurahan Payuputat. ‘’Alhamdulilha gerdal sukses," ucapnya bersyukur. Dalam melaksanakan tugasnya, Linda juga melakukan inovasi seperti pelaksanaan bimtek biosaka atau selamatkan alam kembali ke alam untuk menyelamatkan tanaman. Selain itu memberikan penyuluhan dan praktek pembuatan pesnab maupun pengaplikasian trichoderma dan penyemprotan Natural BVR. Terpenting, sebagai PPEP kota Prabumulih dirinya juga mempunyai visi-misi. Untuk visi : Tanaman terlindungi Petani berdasi dan misi Terapkan Budidaya Tanaman Sehat, Produksi Meningkat. "Dari visi-misi tersebut ada 11 cara seperti hal nya angka tanggal bulan lahir saya," ujarnya. Beberapa cara tersebut yakni monitoring OPT untuk menyelamatkan tanaman, penanaman refugia/serai wangi/agroforestri (tanaman pagar) untuk melindungi tanaman, pasang mulsa dan naungan untuk mempertahankan tanah. Lanjut dengan pemanfaatan APH untuk pencegahan dan pengendalian OPT, pemasangan rubuha untuk musuh alami hama, serta pemasangan sensor cuaca untuk menghindari DPI, penerapan teknologi pertanian utk mempermudah budidaya tanaman, pemasangan perangkat untuk mengusir hama. Kemudian, ruqyah kebun/tanaman untuk dijauhkan dari OPT, melakukan penyemprotan untuk membasmi OPT, gerakan pengendalian serentak untuk mengurangi populasi serangan OPT dan pengaplikasian biosaka untuk menyelamatkan tanaman. (*)  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan