https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Tak Beli Beras Sepanjang Tahun 

LUBUKLINGGAU - Dari lahan rawa, disulap jadi sawah. Inilah yang dilakukan M Ali, warga Kelurahan Watervang, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Kota Lubuklinggau. Meski tak luas, sawah yang yang berada di belakang rumahnya cukup menghasilkan. Terpenting keinginan untuk merawat sawah tersebut. Hasilnya pun sangat menguntungkan.

"Sejak mengelola lahan di belakang rumah tersebut, kini sepanjang tahun saya tak pernah beli beras," katanya.
Dia mengatakan, dalam satu tahun dia panen dua kali musim tanam. Luas sawah sekitar 20 × 30 meter. "Sekali musim tanam itu dapat 150 kg beras," katanya. Dari hasil 150 kg beras ini, lanjutnya, cukup untuk dikonsumsi keluarganya sampai musim panen berikutnya. ‘’Jadi selama satu tahun kami tidak pernah beli beras lagi,’’ ujarnya. Sementara untuk perawatan dan tanam juga tidak butuh waktu lama. Misalnya untuk bajak sawah cukup 2 hari, kemudian tanam sehari. Usai tanam menunggu sampai agak besar untuk dipupuk. Lalu nunggu berbuah setelah 2 bulan lebih.
‘’Nah waktu berbuah itu yang sedikit butuh usaha ekstra. Yakni menutup buah dengan jaring benang. Karena musuhnya ada burung pipit," katanya.
Dia menjelaskan, karena lahan tidak begitu luas maka kalu tidak ditutup jaring buah akan habis dimakan burung. ‘’Kalau hama lain tidak terlalu. Kalau burung pipit pasti ada. Memang harus ditutup jaring biar maksimal," pungkasnya.(lid)  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan