Performa Terbaik Matador

*Spanyol vs Italia : 2-1

ENSCHEDE - Kemenangan Spanyol 2-1 atas Italia dalam pertandingan UEFA Nations League 2022/2023 menunjukkan performa terbaik Tim Matador. Pertandingan tersebut diwarnai dengan penampilan mengesankan yang memastikan Spanyol melaju ke final dan akan menghadapi Kroasia pada 19 Juni mendatang. Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion De Grolsch Veste, Enschede, Spanyol berhasil unggul hanya dalam waktu tiga menit pertandingan dimulai. Yeremi Pino, yang mengejutkan menjadi starter, mencetak gol cepat untuk timnya. Italia berhasil menyamakan kedudukan melalui tendangan penalti Ciro Immobile pada menit ke-11. Namun, setelah itu, Spanyol sepenuhnya mengendalikan jalannya pertandingan. Joselu, yang masuk sebagai pemain pengganti pada akhir babak kedua, memastikan kemenangan Spanyol dengan mencetak gol pada menit ke-88. Penampilan Spanyol pada pertandingan ini merupakan gambaran khas dari gaya permainan mereka. Mereka menggabungkan penguasaan bola yang baik dengan ide-ide cerdas. Sejak ditangani oleh Luis de la Fuente, tim ini menunjukkan performa terbaik mereka, terutama pada paruh kedua pertandingan. Dalam pertandingan tersebut, Spanyol mencatatkan total 19 tembakan, dengan tujuh di antaranya tepat sasaran. Satu kelemahan yang terlihat adalah penyelesaian akhir yang masih kurang tajam. Meskipun Alvaro Morata menjadi penyerang utama, namun ia belum mampu menunjukkan daya ledak yang diharapkan. "Luar biasa. Saya merasa puas dan bangga dengan kemenangan ini. Kami bermain dalam level yang tinggi. Sebelum pertandingan, kami telah memberi tahu para pemain apa yang kami harapkan, dan mereka mampu melaksanakannya hingga akhir pertandingan," kata La Fuente seperti dilansir di UEFA.com.
La Fuente mengaku senang dengan perubahan positif yang terjadi pada timnya. Namun, ia tetap berharap agar para pemainnya terus berkembang. "Kami memiliki pemain-pemain berbakat. Proses ini membutuhkan waktu. Kami sedang mencoba mengkonsolidasikan ide-ide kami. Setelah kekalahan melawan Skotlandia, saya melihat hal-hal yang saya sukai," ujarnya.
Melihat level lawan yang dihadapi, La Fuente optimis dengan masa depan timnya. "Kami berhadapan dengan rival yang penting dan itu membuat saya optimis karena para pemain memahami instruksi dan menerapkannya. Mereka memiliki keyakinan pada konsep permainan kami. Tim ini solid dan kami meraih hasil yang bagus berkat itu," tambahnya. Joselu, yang menjadi pahlawan dengan golnya di pengujung pertandingan, juga memiliki keyakinan besar pada timnya. "Tim kami bermain dengan brilian. Kami hampir sepenuhnya menguasai babak kedua. Satu-satunya yang kami butuhkan adalah mencetak gol," kata Joselu. Di pihak Italia, pelatih Roberto Mancini menyebut bahwa timnya mengalami kesulitan dalam merebut bola. Inilah yang menyebabkan mereka ditekan oleh Spanyol yang memiliki penguasaan bola sebesar 61 persen.
"Kami bermain dengan formasi 3-5-2 pada babak pertama dan berjalan dengan baik seperti yang kami harapkan. Namun, kami terus menerima tekanan pada babak kedua, dan mungkin hasilnya akan berbeda jika kami kembali ke formasi 4-3-3 biasa," ungkap Mancini.
Mancini juga menyoroti masalah lini serang timnya. "Saat ini, kami memiliki sejumlah gelandang dan bek yang hebat, tetapi kami kekurangan penyerang yang luar biasa. Saya berharap para pemain muda dapat meningkat di masa depan," tuturnya. (amr/)  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan