Cegah Stunting, KWT aktif Tanam Sayur-Toga

*Desa Suka Makmur

PLAKAT TINGGI - Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting di desa-desa. Karena itu, pemerintah Desa (Pemdes) Suka Makmur, Kecamatan Plakat Tinggi Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) terus memberikan asupan gizi kepada anak dan balita.
“Ada tiga hal yang terus kami lakukan dalam pencegahan stunting, yakni perbaikan pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih,” ujar Suharto SPd, kepala Desa Suka Makmur, kepada Sumatera Ekspres, kemarin.
Selain itu, lanjutnya, dipercaya pemerintah kecamatan untuk mengikuti kegiatan lomba. Seperti lomba Aku Hatinya PKK’ yang telah dilaksanakan sebulan lalu. “Saat ini kami tinggal menunggu hasil penilaiannya,” tuturnya, Ia juga mengungkapkan lomba tersebut mulai dari penilaian pekarangan rumah, pencegahan stunting dan pelayanan kesehatan di posyandu. “Kami juga sudah mengunakan dana desa (DD) sesuai dengan proses tujuan pembangunan Desa Suka Makmur,” jelasnya. Untuk ketahanan pangan, pihaknya fokus pada ternak sapi. Rencananya tahun ini kembali akan membeli 5 ekor sapi Namun ada juga pada pembangunan perairan kebun KWT yang ada di Desa Suka Makmur. “Kalau pembangunan infrastruktur, masih fokus di gedung posyandu tahun ini,” cetusnya. Ia juga meambahkan telah dilakukan beberapa pembangunan infrastruktur jalan kurang lebih 70 m di Dusun 4, sepanjang 100 m di Dusun 2, dan sepanjang 133 m di Dusun 3.
“Untuk tahun ini kami fokus pada rencana pembangunan puskesdes. Dan, insyaallah tahun depan fokus pada jalan, dan ada rencana pembelian ambulans,” paparnya.
Untuk kelompok wanita tani (KWT) masih terus jalan melakukan penanaman tanaman obat keluarga (toga) baik itu di perkarangan rumah maupun di kebun. “Bumdes kami baru gabung dengan desa lainnya di Kecamatan Plakat Tinggi,” katanya. Lantas program apa yang sedang diusulkan? Menurut Suharto masih sama dengan desa lain yakni infrastruktur jalan dalam desa. “Jalan desa kurang lebih 7 km yang belum terealisasi,” akunya.. Soal pendidikan ada PAUD, SD bahkan pesantren yang sudah berjalan. Untuk bantuan lagsung tunai (BLT) sudah dibagikan sesuai ketentuan kemendes yakni lebih dari 10 persen dan ada 35 dari pagu yang ada. “Di desa kami juga ada UMKM  pembuatan tahu, tempe, beserta bumbu pecel,” tutup dia. (irf/lia)    

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan