Kembali Naik, OP Tekan harga
Dalam beberapa hari terakhir, harga beras alami kenaikan. Naik sekitar Rp500 hingga Rp1500 per kg. Kenaikan harga ini tentu semakin memberatkan konsumen khususnya ibu rumah tangga.
HARGA beras kelas medium di Kota Baturaja, kembali alami kenaikan. Pantauan koran ini, harga beras kelas medium seperti beras IR 64 dari Rp 11.500/kg naik menjadi Rp 12.000/kg. “Naik sedikit Pak dari harga sebelumnya,” kata seorang pedagang.
Kenaikan harga beras untuk kedua kalinya ini tentu memberatkan bagi ibu rumah tangga termasuk juga pengusaha rumah makan. ‘’Kami berharap agar pemerintah dapat menstabilkan harga, jangan sampai harga beras kembali alami kenaikan,’’ kata Rusli, warga.
Sementara itu, menekan harga beras agar kembali turun, Pemkab OKU Ulu (OKU) bekerjasama dengan Bulog cabang OKU melakukan operasi pasar (OP). Kepala Bulog Cabang OKU Dr Julkhaidar mengatakan beras yang dijual dalam OP dipasarkan melalui distributor dengan harga eceran tertinggi (HET).
Lalu dijual ke pihak agen yang ada di pasar. ‘’Sudah 30 ton beras yang digelontorkan ke pedagang di pasar. Dengan banyaknya stok beras di pasar, diharapkan harga turun,’’ katanya.
Rencananya juga akan dilakukan OP beras bekerjasama pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan OKU. Tidak hanya di Kabupaten OKU, menurut Julkhaidar, rencana penjualan beras juga akan dilakukan di Kabupaten OKU Timur. Di Kabupaten OKU Timur menurutnya OP beras akan dilakukan di 7 titik.
Hal yang sama juga terjadi di OKI. Harga beras alami kenaikan. Beras premium yang sebelumnya Rp115 ribu per 10 kg kini naik menjadi Rp120 ribu.
Kenaikan ini dipicu belum banyaknya petani panen. Stok berkurang, harga pun melambung, banyak pembeli terkejut dengan kenaikan harga beras. ‘’Memang kalau Januari selalu terjadi kenaikan harga beras, karena belum masuk masa panen. Panen nanti sekitar Februari kemungkinan harga akan turun,’’ kata Irman, pedagang beras.
Sementara di OKU Selatan harga beras berangsur turun dalam pekan ini. Meskipun belum begitu stabil kembali ke harga normal, hal ini cukup banyak disambut para pembeli maupun penjual. Sebelumnya, harga beras di pasar tradisional wilayah OKU Selatan sempat mengalami kenaikan beberapa ribu rupiah. Seperti beras premium yang sebelumnya di jual harga Rp 11 ribu/kilo naik menjadi Rp 12,500 hingga Rp 13 ribu/kg. Sedangkan harga beras biasa yang dijual Rp 10 ribu/kg naik menjadi Rp 11 ribu sampai Rp 11,500 ribu/kg.
" Tetapi kalau per minggu ini beras sudah sedikit kembali turun. Seperti beras premium yang sempat di harga Rp 13 ribu- Rp12,500 perkilo, kini turun Rp 12 ribu perkilo. Yang sebelumnya harga Rp 12.500 turun ke harga Rp 11.500 perkilo," ungkap Adi salah satu pengecer beras di Pasar tradisional Muaradua .
Kenaikan ini imbas dari stok beras yang berkurang, pengaruh gagal panen dibeberapa wilayah, dan harga BBM yang naik. "Karena itu, imbasnya ke harga beras kita juga yang ikut naik. Tapi untuk pekan ini harganya sedikit turun. Memang sih, turunnya hanya beberapa ratus perak. Tetapi mudah-mudahan menandakan, harga beras akan kembali ke harga normal sebelumnya," ujarnya.
Terkait harga baras yang naik, dia menyadari membuat beberapa pembeli menjadi risau. Hal ini juga yang mempengaruhi penjualan beras eceran, juga sedikit mengalami penurunan pelanggan. "Kalau kami ya sadar, mengerti kondisi pembeli. kalau harga-harga pokok kebutuhan naik, semua menjadi susah kondisinya," jelasnya.
Ani salah satu pembeli beras, mengatakan jika harga beras yang melonjak beberapa bulan lalu cukup memberatkan.
"Pada pemerintah, bantu kami masyarakat agar harga-harga kebutuhan ini tak naik terus. Apa lagi untuk masyarakat seperti kami, yang sudah susah," ujarnya.
Chandra Yustino Kabid Perdagangan Diskoperindag OKU Selatan, membenarkan adanya kenaikan harga beras beberpa bulan terakhir. ‘’Sebenarnya kenaikan ini hampir menyeluruh wilayah. Ada kenaikan, tetapi karena sekarang stok beras sudah mulai kembali terisi panen dari beberapa wilayah. Harga beras sudah kembali turun ke harga normal," ujarnya. (bis/uni/end)