Gelombang 2, JCH Pakai Langsung Ihram
*Suhu Siang 50 Derajat Celsius
PALEMBANG - Mulai 8 Juni nanti, keberangkatan kelompok terbang (kloter) 11 dari Embarkasi Palembang.
Menjadi awal gelombang kedua jemaah Sumsel ke Tanah Suci. Asal Palembang dan Musi Banyuasin (Muba).
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Sumsel, H Armet Dachil berpesan, kepada semua jemaah untuk jaga kesehatan.
“Suhu di Tanah Suci panas, sampai 50 derajat Celsius. Perbanyak minum agar tidak dehidrasi,” katanya.
Untuk jemaah gelombang kedua, akan terbang langsung ke Jeddah, lalu menuju Mekah lewat perjalanan darat.
Karenanya, jemaah akan langsung mengenakan pakaian ihram. Imbauan tersebut disampaikan Direktur Bina Haji Kemenag Arsad Hidayat, kemarin (6/6).
Dia mengatakan pemberangkatan jemaah gelombang kedua secara nasional dimulai, hari ini hingga 22 Juni.
“Mengingat tidak tersedianya waktu yang cukup dan menghindari penumpukan jemaah saat kedatangan di Bandara King Abdul Aziz di Jeddah, jemaah sebaiknya langsung pakai ihram,” tuturnya.
Dia juga mengingatkan kepada petugas haji di Jeddah, untuk memberikan prioritas layanan kepada jemaah lansia.
Mulai dari saat mereka keluar dari pesawat sampai dengan masuk ke bus menuju ke Masjidilharam. BACA JUGA : Honorer Jadi Korban
Terpisah, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono menyebut, hingga kemarin, sudah 21 orang jemaah haji yang meninggal di Tanah Suci.
Jumlah tersebut merupakan tertinggi dari beberapa tahun terakhir. ”Ini yang tertinggi dalam empat tahun terakhir.
Mudah-mudahan tidak semakin meningkat dan akan kami upayakan semaksimal mungkin,” katanya.
Meningkatnya jumlah jemaah yang meninggal ada kaitan dengan banyaknya jemaah lansia tahun ini.
“Jemaah lansia tahun ini terbanyak dalam empat tahun terakhir,” bebernya. Tercatat, 1.917 tenaga kesehatan telah dikirimkan untuk mendampingi jemaah.
Sejumlah penyakit yang menghantui jemaah seperti penyakit jantung, diabetes, hingga paru-paru.
Dante mengingatkan agar jamaah tidak memaksakan diri. Terlebih, iklim di Saudi yang diprediksi terus meningkat.
”Kemungkinan pada saat Arafah suhunya bisa mencapai 50 derajat, maka risiko kesehatan juga akan semakin meningkat,” tuturnya.
Pihaknya pun telah menyediakan tombol panic button di handphone jemaah.