DAS-Gambut Jadi Kurikulum SD

*Pelajaran Muatan Lokal, untuk Siswa SD

PALEMBANG - Daerah aliran sungai (DAS) dan gambut perlu dikenalkan sejak dini kepada anak-anak. Salah satu upayanya peluncuran Kurikulum Muatan Lokal DAS dan Gambut oleh Pemprov Sumsel bersama International Centre for Research in Agroforestry (ICRAF) Indonesia, kemarin. Kurikulum ini sementara waktu diterapkan di dua daerah tahun ini, yakni Banyuasin dan Ogan Komering Ilir (OKI) untuk siswa kelas 4, 5, dan 6. Ketua Forum Koordinasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Sumsel, Syafrul Yunardy, mengatakan, kurikulum DAS dan Gambut ini dinilai penting lantaran wilayah Sumsel banyak dialiri sungai dan gambut, terutama di OKI dan Banyuasin. “Makanya dua daerah tersebut kita terapkan kurikulum ini agar para siswa paham dan tahu,” katanya saat peluncuran Kurikulum Muatan Lokal di Hotel Aryaduta, kemarin. Selain itu, kata dia, ini melihat riwayat kebakaran yang terjadi beberapa waktu terakhir di Sumsel sudah bergeser dari daerah mineral ke area gambut.
“Jadi ancamannya memang ke gambut, sehingga memerlukan perhatian khusus agar bisa dikelola dan dipahami secara benar,” lanjutnya.
Menurutnya, kurikulum yang menyasar siswa SD ini diharapkan menjadi pengetahuan dasar sehingga ketika sudah dewasa mereka bisa mengambil tindakan yang tepat ketika berinteraksi dengan DAS dan Gambut. “Harapannya bisa melanjutkan dari sisi perluasan di kabupaten/kota lainnya, maupun dari sisi peningkatan di tingkat pendidikan di SMP hingga SMA,” tambahnya. Direktur Utama ICRAF Indonesia, Sonya Dewi menerangkan ekosistem gambut yang besar di Sumsel sangat penting bagi kehidupan. Tetapi pengelolaan yang tidak tepat berakibat pada kerusakan dan potensi bencana yang cukup besar.
“Salah satu penyebabnya karena minim pengetahuan tentang karakteristik dan praktik pengelolaan gambut,” tegasnya.
Oleh karena itu, wujud upaya bersama mengelola ekosistem gambut adalah sebuah keharusan. Salah satunya melalui pengenalan tentang gambut sejak dini.
“Makanya kami bersama pemprov dan kabupaten pelaksana menerapkan kurikulum muatan lokal agar para siswa paham dan tahu mengenai pentingnya menjaga lingkungan termasuk DAS dan lahan gambut,” sebut dia.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Sumsel, Edward Chandra menyampaikan pemprov berupaya melestarikan ekosistem gambut dan memulihkan yang rusak. Seluruhnya ditujukan agar saat ini dan dimasa yang akan datang, Sumsel memperoleh manfaat optimal dari ekosistem yang ada di bentang lahan dengan tetap menjaga fungsi lingkungan. Pihaknya pun menyambut baik dan memberikan apresiasi atas inisiatif Pemkab dan Banyuasin menyusun kurikulum edukasi lingkungan DAS dan gambut untuk SD. (yun/fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan