Urus Dokumen, Terjatuh Depan Kantor Imigrasi
*Rencana Pulang Juni, Meninggal di Malaysia
*Wasiat Terakhir, Minta Istri Jaga dan Carikan Anak Jodoh Terbaik
PALEMBANG - Keinginan Abdul Rasyid (59), pekerja migran Indonesia (PMI) asal Palembang pulang kampung akhirnya terwujud.
Tapi bukannya membawa kebahagiaan untuk istri, kedua anak dan keluarganya. Justru duka mendalam. Almarhum berpulang menghadap Sang Khalik di Negeri Jiran, Malaysia, Kamis (18/5) malam.
Suasana berkabung menyelimuti kediaman Abdul Rasyid (62), di Jl KH Faqih Usman, Lr Perigi Darat, RT 14, Kelurahan 2 Ulu, Seberang Ulu I. Kemarin (22/5), sekitar pukul 10.45 WIB, jenazah almarhum tiba di rumahnya.
Disambut keluarga, kerabat dan tetangga dengan tangis berderai. Almarhum Rasyid meninggal Kamis (18/5) sore. Tepat di hari itu, dia hendak mengurus izin dan paspor untuk pulang ke Palembang. Rencana kepulangannya Juni nanti.
“Sudah puluhan tahun dia kerja di Malaysia. Sejak masih bujang sudah merantau,” ujar Andi, kakak ipar almarhum. Istri almarhum, Hermaya, merupakan adik istri Andi, Selama merantau ke negeri orang, almarhum beberapa kali pulang. Untuk melepas rindu dengan anak dan istrinya.
Mau pun saat kontrak kerjanya di Malaysia berakhir. Terakhir saat anaknya baru usia masih kecil. Kira-kira 11 tahun lalu. BACA JUGA : Susah Cari Kerja, Pilih Jadi TKI
Komunikasi terakhir terjalin sebelum almarhum berpulang. Tepatnya Kamis (18/5) pagi. Rasyid sempat menghubungi istrinya. “Dia katanya sedang berada di depan kantor Imigrasi Malaysia, mau mengurus dokumen untuk pulang Juni nanti,” beber Andi.
Namun usai isya, keluarga dapat kabar lagi dari rumah sakit. Yang memberitahukan kalau Rasyid sedang dirawat.
Setelah pagi itu terjatuh di depan Kantor Keimigrasian Malaysia. “Karena belum yakin, kami minta agar komunikasi lewat video call,” jelasnya. BACA JUGA : Buntut Serangan Siber, Erick Thohir Copot 2 Direktur BSI
Dalam video call itu terlihat almarhum menggunakan alat bantu pernapasan. Lalu terkabar lagi kalau almarhum meninggal. Keluarga minta pihak rumah sakit mengirimkan beberapa nomor dari handphone Rasyid. Untuk mengecek keberadaan almarhum.
Juga untuk berkomunikasi dengan perusahaan tenaga kerja yang mengurus kepulangan almarhum ke Palembang.
"Pihak rumah sakit mengirimkan beberapa riwayat panggilan telepon dari ponsel adik ipar saya itu. Salah satu diantaranya dia menelepon temannya.
Kami minta temannya itu untuk mengecek adik ipar saya itu di rumah sakit dan mengurus kepulangannya,” jelas Andi.
Sedangkan keluarga yang lain mengurus dokumen dan syarat pendukung lain agar jenazah almarhum bisa dipulangkan. BACA JUGA : BAHAYA, Ngecas Ponsel Sembarangan Punya Banyak Dampak Negatif, Nomor Empat Paling Menyeramkan
“Beruntungnya, mantan bos adik ipar kami datang ke rumah sakit dan mau membantu kepulangan almarhum ke Palembang. Mulai biaya rumah sakit hingga akomodasi pengiriman. jenazahnya ditanggung," ulasnya.