https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Optimalkan Produktivitas Tanaman Padi

 

*Terapkan Tanam Jajar Legowo

INDRALAYA - Konsep dalam program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) bukan sekadar memberikan motivasi dalam hal pertanian. Namun juga dibarengi dengan update ilmu menunjang hasil produksi pangan. Dewasa ini telah diperkenalkan berbagai teknologi budidaya padi, antara lain budidaya sistem tanam benih langsung (tabela), sistem tanam tanpa olah tanah (TOT), maupun sistem tanam jajar legowo (legowo).

Pengenalan dan penggunaan sistem tanam tersebut diyakini untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang optimal. Selain itu untuk meningkatkan hasil dan pendapatan petani. Seperti yang diterapkan warga tani di Desa Pematang Bangsal, Kecamatan Pemulutan Selatan, Ogan Ilir.

"Setiap hari kita pantau proses petani mulai dari penanaman, pemeliharaan sampai panen. Alhamdulillah, sebagian sudah menerapkan padi dengan sistem tanam jajar legowo," ujar Aprianto, SP, petugas Penyuluh Pertanian Pemulutan Selatan.

Sistem tanam jajar legowo adalah pola bertanam yang berselang-seling antara dua baris atau lebih. Serta dibuat satu baris kosong. Istilah legowo diambil dari bahasa Jawa, yaitu berasal dari kata ”lego” berarti luas dan ”dowo” berarti memanjang.

Legowo diartikan pula sebagai cara tanam padi sawah yang memiliki beberapa barisan dan diselingi satu barisan kosong. "Alhamdulillah, sudah mulai diterapkan sejak lima tahun terakhir hingga kini oleh sebagian petani dan ternyata menjadi kebiasaan. Para petani sekarang menanam padi dengan sistem tanam jajar legowo karena perbandingan hasil panennya sangat memuaskan," ungkap Aprianto.

Selain itu juga, sistem tanam jajar legowo mempermudah pada saat pengendalian hama, penyakit, gulma, dan juga pada saat pemupukan. Sistem tanam jajar legowo akan mendapatkan populasi tanaman lebih dari 160.000 per hektare.

Meningkatkan produktivitas padi hingga mencapai 10 hingga 15 persen. Penerapan jajar legowo selain meningkatkan populasi pertanaman, juga mampu menambah kelancaran sirkulasi sinar matahari dan udara di sekeliling tanaman pinggir. Sehingga tanaman dapat berfotosintesa lebih baik.

Selain itu, tanaman yang berada di pinggir diharapkan memberikan produksi yang lebih tinggi dan kualitas gabah yang lebih baik. Mengingat pada sistem tanam jajar legowo terdapat ruang terbuka seluas 25 hingga 50 persen. Sehingga tanaman dapat menerima sinar matahari secara optimal yang berguna dalam proses fotosintesis.

‘’Tanam jajar legowo menggunakan sistem empat satu, tiga satu, dan dua satu. Perbedaannya jejar legowo barisan tanaman padi jelas ada pemisah di setiap empat baris, tiga baris dan dua baris. Dibanding cara tanam biasa, membuat barisan padi tidak teratur dan tidak ada sela," ungkapnya.

Penerapan sistem tanam legowo disarankan menggunakan jarak tanam 25×25 cm antar rumpun dalam baris. Kemudian 12,5 cm jarak dalam baris. Serta 50 cm sebagai jarak antarbarisan.

Sistem tanam legowo merupakan salah satu komponen teknologi budidaya yang ditujukan untuk mengoptimalkan produktivitas tanaman padi melalui pengaturan populasi. Tanaman diatur sehingga mendapatkan ruang tumbuh dan sinar matahari yang maksimal. Serta efektivitas pemeliharaan tanaman seperti penyiangan, aplikasi pupuk, serta penanggulangan hama dan penyakit lebih efektif. ‘’Penerapan sistem tanam legowo yang benar, diharapkan mampu memberikan keuntungan bagi petani,’’ katanya. (dik/)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan