Banjir Pascahujan karena Drainase Tersumbat
PALEMBANG - Terjadinya banjir di Kota Palembang pada saat hujan deras perlu diatasi bersama, bukan hanya dari pemerintah kota (pemkot) tapi juga penting peranan masyarakat itu sendiri. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang mengaku telah rutin sosialisasi sebulan sekali melalui RT, RW, dan komunitas peduli banjir.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kota Palembang, Marlina Sylvia, mengatakan, banyak warga Palembang masih membuang sampah sembarang, termasuk ke sungai. Selain itu membangun di atas aliran air (DAS), membangun tanpa memperhatikan dampak lingkungan, saluran air diperkecil, dan lainnya.
"Banjir karena faktor pasang surut kemungkinan sangat kecil, yang paling berpengaruh saat ini adalah perilaku manusia," katanya usai rapat koordinasi penanggulangan banjir, Selasa (16/5). Bahkan, dia menegaskan jika sampah yang terdapat di sungai tidak semestinya menjadi tugas Pemerintah yang membersihkan dan mengangkutnya. Perilaku membuang sampah ke sungai lah yang harusnya dihilangkan karena sungai bukan tempat pembuangan sampah.
Dia menyebut soal banjir pekan lalu di Kecamatan Alang-Alang Lebar (AAL) pada empat kelurahan. "Dampaknya banjir itu merendam sebanyak 200 RT di 4 kelurahan yang ada," jelasnya.
Kemudian kemarin pasca hujan Selasa malam, Jl Hulubalang 2 juga terdampak banjir genangan air dan di wilayah ini pun lumrah terjadi pascahujan. BACA JUGA : Minta Status Diperjelas, Gaji Dibayar
Menurutnya, selain upaya pemerintah dengan membangun infrastruktur, rekonstruksi gorong-gorong seperti di Jalan Labi-labi, pembukaan jalur sungai yang tertutup eceng gondok di Talang Kelapa, juga normalisasi anak Sungai Borang 1,380 km.
"Perlu menyadarkan warga agar tidak membuang sampah sembarangan, sebab selain sedimentasi, sampah menghambat aliran drainase dan anak sungai," katanya.