Garap Embung Desa Jadi Objek Wisata,  Tuntaskan Jembatan Kolektor

*Desa Galih Sari

LALAN- Luar biasa yang dilakukan Kepala Desa (Kades) Galih Sari, Sarji. Pasalnya beliau memanfaatkan embung desa, menjadi objek wisata yang diminati masyarakat. Objeks wisata itu diberi nama Danau Indah Galih Sari. Danau yang memiliki luas 100 X 100 meter itu, memiliki air yang jernih yang nampak berwarna biru.

Untuk mengundang minat pengunjung, Pemerintah Desa melengkapi objek wisata itu berbagai fasilitas secara bertahap. "Warga bisa menikmati berbagai wahana permainan, seperti permainan bebek-bebekan dan perahu. Sehingga warga bisa bermain sembari menikmati keindahan danau yang berada di pinggir jalan itu,”katanya.

Untuk menikmati objek wisata tersebut, pengunjung cukup bayar sewa alat permainan bebek-bebekan dan perahu seharga 24 ribu dan dapat bermain sepuasnya.. "Kita terus kembangkan sarana prasarana objek wisata Danau Indah Galih Sari secara bertahap, seperti gazebo dan tempat jajanan  kuliner,”ucapnya.

Sementara itu, untuk pembangunan infrastruktur, pemerintah desa Galih Sari mentuntaskan pembangunan 50 jembatan kolektor atau jembatan penghubung ke lahan sawah. Pembangunan jembatan kolektor itu, dikerjakan mulai tahun 2013-2022. "Kita bangun jembatan memiliki panjang empat meter dan lebar 2,4 meter," ungkapnya.

Pembangunan jembatan kolektor itu, menelan dana sekitar Rp 80-100 juta. “Dengan adanya jembatan itu, petani kini sangat mudah mengangkut mengangkut hasil panen padi. Mobil bisa masuk ke lahan persawahan sekarang ini," ucapnya.

Pembangunan fisik lainnya yaitu pembangunan lapangan voli di Dusun 1 yang menelan dana Rp 83 juta. Lalu penimbunan (serak,red) batu koral jalan sepanjang 800 meter di dusun 4. "Serak koral ini, menelan dana sekitar 53 juta," bebernya.

Dalam bidang ketahanan pangan hewani, Kades mengalakkan ternak ikan nila oleh empat kelompok masyarakat di empat dusun. " Satu kelompok diberikan bibit ikan nila sebanyak 1500 ekor. Ikan nila itu, diternak pada kolam terpal yang disediakan,”jelasnya.

Selain itu, Pemerintah Desa juga membagikan delapan ekor sapi kepada empat kelompok masyarakat. "Satu kelompok diberikan dua ekor sapi. Masyarakat harus merawat dan kembangbiakan sapi tersebut,”ucapnya.

Tim penggerak PKK juga, ikut serta dalam pembangunan desa. Dengan mengalakkan tanaman toga di desanya. (Yud)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan