Fk Unsri gelar pelatihan tanggap darurat perdarahan di Seberang Ulu I
Fk Unsri mengadakan pelatihan “Stop The Bleed” di Seberang Ulu I untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memberikan pertolongan pertama pada kasus perdarahan. Foto:Ist--
SUMATERAEKSPRES.ID — Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (FK Unsri) kembali memperkuat peran pengabdian masyarakat melalui pelatihan tanggap darurat perdarahan bertajuk “Gerakan Stop The Bleed: Peningkatan Kapasitas Masyarakat dalam Pertolongan Pertama Pendarahan.”
Kegiatan ini digelar oleh Bagian Fisiologi dan Fisika Medik bersama Bagian Mikrobiologi FK Unsri sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan warga terhadap kondisi gawat darurat yang kerap terjadi di lingkungan padat penduduk.
Perdarahan berat yang tidak tertangani dalam 8–10 menit dapat berujung fatal.
Minimnya keterampilan masyarakat dalam memberikan pertolongan pertama menjadi salah satu penyebab banyaknya korban cedera yang terlambat mendapatkan penanganan.
BACA JUGA:Pria 50 Tahun Ditemukan Meninggal di Kamar Mandi Kompleks Kodim Kayuagung
BACA JUGA:Pelaku Terungkap dari Rekaman CCTV, Modus Pinjam Motor, Dibawa Kabur ke Lampung
Melalui program ini, FK Unsri berupaya memberikan edukasi langsung agar masyarakat mampu bertindak cepat dan tepat saat menghadapi situasi darurat.
Pelatihan dilaksanakan belum lama ini di Masjid Hidayatussolihin dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Najahiyah, Kelurahan 3-4 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang.
Kawasan tersebut dipilih karena memiliki mobilitas tinggi, tingkat kriminalitas yang cukup memprihatinkan, serta banyaknya aktivitas industri rumahan yang meningkatkan risiko kecelakaan dan cedera.
BACA JUGA:'Jangan Hanya Berfoto di Depan Gedung,' Ratusan Bendahara Ikuti Bimtek Keuangan di Prabumulih
Peserta kegiatan terdiri dari warga Kelurahan 3-4 Ulu, siswa-siswi MTs Najahiyah, kader kesehatan, hingga para tokoh masyarakat.
Mereka mendapatkan pelatihan melalui simulasi penggunaan alat peraga luka tiruan dan torniket, pemasangan kotak P3K sederhana di sejumlah titik strategis seperti masjid dan sekolah, serta pendampingan langsung dari tim FK Unsri.
Selain meningkatkan pengetahuan dasar mengenai penanganan perdarahan, program ini sekaligus membentuk tim siaga darurat berbasis komunitas.
