Program Kepemimpinan Sekolah Resmi Diluncurkan: Solusi Konkret Atasi Krisis Kepala Sekolah di Indonesia
Krisis Kepemimpinan Sekolah? Ini Jawaban Serius Pemerintah! Kemendikdasmen luncurkan Program Kepemimpinan Sekolah (PKS) untuk isi lebih dari 50.000 kursi kepala sekolah yang kosong! Foto:Dody/Sumateraekspres.id--
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID – Menjawab tantangan krisis kepemimpinan di dunia pendidikan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) secara resmi meluncurkan Program Kepemimpinan Sekolah (PKS) sebagai langkah strategis dan menyeluruh.
Peluncuran ini bertujuan mengisi lebih dari 50.000 posisi kepala sekolah yang kosong di seluruh Indonesia, mulai dari tingkat SD hingga SMP.
Krisis Kepemimpinan yang Mendesak
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan serta Pendidikan Guru (Dirjen GTKPG), Nunuk Suryani, menegaskan bahwa sebagian besar kekosongan posisi kepala sekolah disebabkan oleh masa pensiun serta penunjukan sementara oleh Pelaksana Tugas (PLT).
BACA JUGA:Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid, MPV Keluarga Masa Depan, Super Irit dan Sarat Teknologi
“Kita menghadapi darurat kepemimpinan di satuan pendidikan. Inilah momen yang tepat untuk menciptakan transformasi,” ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Senin (23/6/2025).
Berlandaskan Permendikdasmen Nomor 7 Tahun 2025
Program PKS diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 7 Tahun 2025.
Regulasi ini tak hanya mencakup kepala sekolah, tetapi juga menyasar pengawas dan tenaga kependidikan lainnya yang berperan penting dalam tata kelola sekolah.
Peserta yang dapat mengikuti program ini adalah para guru penggerak maupun non-penggerak yang memiliki pengalaman minimal delapan tahun.
Mereka akan menjalani pelatihan intensif selama 110 jam, termasuk on-the-job learning langsung di lingkungan sekolah.
BACA JUGA:Mobil Calya Siap Dibawa Pulang, Hadiah Utama Jalan Sehat HUT Ke-30 Sumatera Ekspres
BACA JUGA:Mobil Calya Siap Dibawa Pulang, Hadiah Utama Jalan Sehat HUT Ke-30 Sumatera Ekspres
“Fokusnya pada peningkatan kapasitas manajerial, supervisi akademik, dan profesionalisme. Kita butuh percepatan agar posisi yang kosong segera terisi oleh pemimpin yang kompeten dan berkarakter,” ujar Nunuk.
Didukung Penuh Pemerintah dan DPR
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menekankan bahwa PKS adalah bagian dari agenda besar Transformasi Pendidikan Nasional.
