Lestarikan Budaya Lokal, Batik Siger Terus Berkembang Bersama Pemberdayaan Rumah BUMN BRI
Di tengah ruang itu, Laila Al Khusna berdiri sebagai simbol perempuan yang berdaya dan teguh menjaga warisan budaya. Ia adalah pendiri Batik Siger, brand batik khas Lampung yang bertahun-tahun menjadi wadah pelestarian tradisi sekaligus pemberdayaan ekon-Foto: IST-
Lampung, SUMATERAEKSPRES.ID-Di sebuah sudut Kota Bandar Lampung, aroma malam dan suara halus canting yang menyentuh kain menjadi latar aktivitas para perajin batik.
Di tengah ruang itu, Laila Al Khusna berdiri sebagai simbol perempuan yang berdaya dan teguh menjaga warisan budaya.
Ia adalah pendiri Batik Siger, brand batik khas Lampung yang bertahun-tahun menjadi wadah pelestarian tradisi sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Kecintaan Laila pada wastra nusantara tumbuh sejak kecil, sebab ia berasal dari keluarga pengusaha batik.
BACA JUGA:BRI–SOGO Perkuat Kolaborasi untuk Angkat UMKM ke Pasar Ritel Modern
BACA JUGA:Ide Modifikasi Grand Filano Hybrid Ala Anak Muda: Gaya Anti-Mainstream yang Makin Berkarakter
Momentum besar datang pada 2009 ketika UNESCO menetapkan batik sebagai warisan budaya dunia.
Sejak itu, semangatnya kian menyala, terlebih dengan adanya imbauan pemerintah agar setiap daerah memiliki batik khas sebagai identitas ASN dan BUMN.
“Saya melihat peluang. Tapi saat itu, belum ada pembatik dari Lampung karena mayoritas berasal dari Jawa,” kenangnya.
Berbekal ilmu turun-temurun, Laila mendirikan Lembaga Kursus dan Pelatihan Batik Siger pada 2008.
BACA JUGA:BRI Raih Dua Penghargaan Internasional, Komitmen CSR Diakui Dunia
BACA JUGA:BRI Raih Penghargaan dari Kementerian IMIPAS, Bukti Komitmen Dukung Program Strategis Nasional
Dari ruang belajar kecil itulah Batik Siger tumbuh menjadi ikon baru budaya Lampung.
