Tanggapi Program Retret Pemkot Palembang, Ini Saran dan Harapan Wakil Rakyat DPRD Kota Palembang
Mgs H Syaiful Padli ST MM -foto: ist-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang diminta untuk tetap mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal sebelum akhirnya menjalankan program retreat bagi remaja bermasalah agar tidak terkesan meniru program yang sebelumnya dijalankan oleh daerah lain.
Permintaan ini disampaikan anggota Komisi 3 DPRD Kota Palembang, Mgs H Syaiful Padli ST MM yang dimintai tanggapannya terkait langkah Walikota Palembang, H Ratu Dewa yang telah melayangkan surat ke Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto terkait rencana program retreat bagi remaja bermasalah yang terlibat aksi tawuran, balap liar dan kenakalan remaja lainnya.
“Tidak perlu ikut-ikutan dan meniru apa yang telah dilakukan oleh daerah lain, cobalah lakukan hal serupa tapi dengan tetap memasukkan nilai-nilai kearifan lokal yang ada di daerah ini,” pinta Syaiful, kemarin (9/6).
Tak cuma nilai kearifan lokal agar supaya program retret ini hasilnya sesuai dengan harapan Pemkot Palembang juga diminta untuk mengajak serta para stake holder (pemangku kepentingan) yang lain.
BACA JUGA:Kaji Pola Pembinaan Anak Nakal, Dalam Program Retret, Pemkot Siapkan Anggaran
BACA JUGA:Pemkot Palembang Gelar Retret Pejabat Bangkitkan Jiwa Korsa
Seperti dari unsur ahli, para akademisi dan praktisi yang berkompeten di bidangnya masing-masing agar tujuan dari program ini yang pada hakikatnya membentuk kepribadian dari remaja bermasalah ini menjadi lebih baik ke depannya akan dapat terwujud.
Selain itu, menurut politisi muda asal Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini langkah yang harus diambil dengan melakukan langkah pendekatan dengan orang-orang terdekat dari remaja yang kerap melakukan aksi tawuran, balap liar dan tindak kenakalan remaja lainnya.
"Perlu dibuat sebuah ekosistem lingkungan yang kondusif dengan melibatkan pemangku kepentingan. Dan mendiskusikan terlebih dulu apakah kebijakan tersebut sudah tepat atau belum jangan sampai ada indikasi hal-hal yang tak sesuai dengan ekspektasi dan keinginan masyarakat," sebut mantan wakil rakyat DPRD Sumsel ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, rencana Pemkot Palembang untuk menjalankan program retreat dengan memasukkan remaja yang terlibat aksi tawuran dan tindak kejahatan lainnya ke barak militer terus dimatangkan.
Setelah sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang bertemu dengan jajaran Bataliyon Infanteri (Yonif) 200 Raider/Bhakti Negara di Gandus, terkait hal ini Wali Kota Palembang, H Ratu Dewa juga telah bersurat kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
BACA JUGA:Siswa Hobi Tawuran “Dipaksa” Retret, Untuk Pembekalan Menjadi Lebih Baik
BACA JUGA:Usai Retret di Magelang, Bupati OKU Teddy Komitmen Wujudkan Janji Kampanye Tanpa Sekat
“Masih kita tunggu jawaban dari Bapak Panglima TNI dan Pangdam II Sriwijaya seperti apa, tapi intinya Pemkot Palembang sangat mendukung program tersebut karena persoalan kenakalan remaja ini harus betul-betul disikapi dengan serius. Dan dengan penanganan yang komprehensif mereka sebagai penerus bangsa perlu dibina agar tidak salah jalan,” sebut Dewa beberapa waktu lalu.
