Bangun Tidur Tapi Masih Lelah dan Ngantuk? Kenali Sleep Inertia, 'Jet Lag Mini' yang Ganggu Pagi Hari
Bangun tapi masih lelah? Mungkin itu sleep inertia, “jet lag mini” di pagi hari yang bikin otak belum sepenuhnya sadar! Kenali penyebabnya, atasi dengan rutinitas tidur yang konsisten agar hari dimulai lebih segar dan fokus! Foto:Net--
Kondisi ini biasanya muncul segera setelah bangun, terutama setelah tidur panjang atau tidur siang lebih dari 30 menit.
Gejala yang umum antara lain:
- Penurunan kemampuan berpikir logis
- Sulit fokus pada penglihatan atau arah
- Kebingungan terhadap lokasi (gangguan spatial memory)
- Rasa berat di kepala dan tubuh
Meskipun biasanya berlangsung singkat, beberapa orang melaporkan efek kantuk dan kebingungan yang bertahan hingga berjam-jam.
BACA JUGA:9 Langkah Ampuh Turunkan Tekanan Darah Tinggi dan Jaga Kesehatan Ginjal Tetap Prima
BACA JUGA:Manfaat Kerang Hijau untuk Kesehatan: Superfood Laut Kaya Nutrisi dan Khasiat
Mengapa Sleep Inertia Bisa Terjadi?
Tidak ada penyebab tunggal, namun beberapa teori ilmiah menjelaskan faktor yang berperan:
1. Gelombang Delta Masih Aktif
Saat otak baru keluar dari fase tidur dalam (deep sleep), gelombang delta masih mendominasi sehingga tubuh belum sepenuhnya “siaga”.
2. Kadar Adenosin Masih Tinggi
Adenosin adalah zat kimia yang memicu rasa kantuk. Bila kadarnya belum turun saat bangun, otak tetap terasa mengantuk.
3. Aliran Darah ke Otak Belum Stabil
Saat tidur, aliran darah ke otak menurun. Begitu bangun, tubuh butuh waktu untuk menormalkan kembali sirkulasi tersebut. Kondisi ini mirip dengan chronic fatigue syndrome, di mana otak kekurangan suplai darah sementara.
BACA JUGA:Bukan Sekadar Estetika, Mengungkap Ancaman Kesehatan di Balik Perut Buncit yang Disebabkan Cacingan
Berapa Lama Sleep Inertia Bertahan?
Secara umum, sleep inertia berlangsung antara 15 hingga 60 menit. Namun, pada individu yang kekurangan tidur atau memiliki gangguan seperti sleep apnea, efeknya dapat bertahan hingga beberapa jam.
