Harga Bitcoin dan Ethereum Hari Ini, 3 November 2025: Pasar Kripto Menguat, Optimisme Investor Indonesia Menin
Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), sama-sama bergerak positif, menandai momentum optimisme yang mulai tumbuh di kalangan investor, termasuk di Indonesia.-Foto: IST-
Ekosistem Ethereum yang terus tumbuh, ditambah dengan pembaruan teknologi jaringan yang lebih efisien, menjadikannya aset kripto dengan prospek kuat dalam jangka menengah hingga panjang.
Sejarah November: Bulan Bullish Kripto
Data historis menunjukkan bahwa bulan November sering kali menjadi periode positif bagi aset digital. Sejak 2013, Bitcoin rata-rata naik sekitar 42%, sementara Ethereum mencatat kenaikan rata-rata 7% sejak 2016.
Jika pola ini kembali berulang, bukan tidak mungkin Bitcoin bisa menembus Rp2 miliar, dan Ethereum berpotensi mencapai Rp70 juta sebelum akhir November.
BACA JUGA:OPPO A5i Pro 5G: Raja Mid-Range dengan Stamina
BACA JUGA:Menuju Layanan Air Modern, Oka Wiryadi Siapkan Program 100 Hari dan Visi 2030 Tirta Musi
Tetap Waspadai Volatilitas
Meski tren jangka pendek tampak positif, pasar kripto tetap dikenal dengan volatilitas tinggi. Beberapa pekan sebelumnya, Ethereum sempat menembus Rp70 juta, lalu turun ke kisaran Rp62 juta.
Saat ini, level support ETH berada di Rp60 juta dan Rp55 juta, sementara resistance di Rp66 juta hingga Rp68 juta.
Trader disarankan untuk memantau pergerakan teknikal dan volume transaksi agar dapat mengambil posisi yang tepat di tengah fluktuasi harga.
Bitcoin Sebagai “Emas Digital”
Bitcoin kini makin mengukuhkan posisinya sebagai “emas digital”. Lembaga keuangan besar terus menambah portofolio BTC sebagai bagian dari strategi diversifikasi aset global.
Dengan harga sekitar Rp1,77 miliar, sebagian analis bahkan menilai Bitcoin masih undervalued, dan memprediksi nilai wajarnya bisa mencapai Rp2,2 miliar dalam jangka menengah.
Investor Indonesia: Tetap Waspada dan Cermat
Bagi investor dalam negeri, perbedaan harga antara bursa global dan lokal seperti Indodax, Tokocrypto, dan Pintu perlu menjadi perhatian.
Harga kripto di Indonesia bisa sedikit lebih tinggi akibat kurs dolar, biaya transaksi, dan permintaan domestik yang kuat.
Strategi aman bagi pemula adalah menerapkan metode Dollar Cost Averaging (DCA) — membeli secara rutin dengan nominal tetap tanpa memperhatikan fluktuasi harga harian.
Cara ini membantu mengurangi risiko dan menjaga konsistensi investasi jangka panjang.
Sedangkan bagi trader berpengalaman, strategi buy on dip masih relevan, terutama saat harga BTC mendekati Rp1,7 miliar atau ETH di kisaran Rp60 juta. Namun, disiplin dalam menerapkan cut loss tetap wajib agar risiko bisa terkendali.
