Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

5 Kebiasaan Sederhana Orang Tua yang Membentuk Anak Tangguh dan Cerdas, Menurut Psikolog Harvard

Kecerdasan dan ketangguhan anak tidak lahir begitu saja, keduanya tumbuh dari kebiasaan kecil yang orang tua tanamkan setiap hari. Mulailah dari hal sederhana berbicara, memberi contoh, dan memberi ruang untuk belajar. Foto:Net--

SUMATERAEKSPRES.ID – Menjadi orang tua bukan hanya tentang memberikan makan, pakaian, dan tempat tinggal bagi anak, tetapi juga tentang bagaimana menjadi panutan dalam setiap tindakan dan tutur kata.

Anak-anak belajar bukan dari nasihat panjang, melainkan dari apa yang mereka saksikan setiap hari.

Lisa Feldman Barrett, Ph.D., seorang ahli saraf dan psikolog terkemuka dari Northeastern University yang juga berafiliasi dengan Harvard Medical School serta Massachusetts General Hospital, menjelaskan bahwa kebiasaan kecil orang tua memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan ketahanan mental, kecerdasan sosial, dan kemampuan emosional anak.

Berikut lima kebiasaan sederhana yang dapat diterapkan untuk menumbuhkan generasi tangguh dan cerdas:

1. Mengobrol dan Membacakan Buku Sejak Dini

Jangan remehkan percakapan kecil dengan bayi atau balita. Di balik celoteh polos mereka, otak sedang bekerja keras membangun fondasi penting untuk proses belajar jangka panjang.

BACA JUGA:Siapkan Generasi Emas 2045, BKKBN Sumsel Gelar Pelayanan KB Terintegrasi

BACA JUGA:Lapas Lahat Panen Ikan Patin, Warga Binaan Ikut Mandiri

Ketika orang tua rutin berbicara atau membacakan buku kepada anak, ribuan kosakata baru diserap setiap minggunya. Aktivitas sederhana ini memperkuat koneksi saraf di otak, meningkatkan daya ingat, serta mengasah kemampuan berpikir kritis.

Barrett menegaskan, semakin beragam kata dan ekspresi yang didengar anak, semakin kuat pula struktur kognitif yang terbentuk di dalam otaknya.

2. Menjawab Pertanyaan dengan Sabar

Pertanyaan “Kenapa, Bu?” atau “Kenapa, Ayah?” mungkin terdengar melelahkan, tapi sesungguhnya itu tanda kecerdasan alami anak sedang berkembang.

Alih-alih menutup percakapan dengan “Pokoknya begitu,” orang tua disarankan memberikan penjelasan sederhana. Contohnya, ketika anak dilarang makan terlalu banyak permen, jelaskan bahwa terlalu banyak gula bisa membuat perut sakit.

BACA JUGA:Pohon Pisang di Muba Berjantung Tiga, Bikin Heboh!

BACA JUGA:Palembang Akhiri Penantian 23 Tahun, Bupati Muba Serahkan Medali Sepak Bola PORPROV XV Sumsel

Kebiasaan ini membantu anak memahami konsep sebab-akibat, membentuk rasa tanggung jawab, dan menumbuhkan empati terhadap diri sendiri serta orang lain.

3. Memberi Ruang untuk Mandiri

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan