MATOA, Ketika Waktu Bertemu Alam – Jejak Jam Tangan Kayu Ikonik dari Bandung
MATOA, jam tangan kayu asal Bandung yang memadukan waktu dan alam dalam harmoni desain berkelas — warisan ikon lokal yang tak lekang oleh zaman. Foto:MATOA--
Varian Model Kisaran Harga (Saat Aktif/Baru)
Model Standard Rp 900.000 – Rp 1.500.000
Limited Edition / Eksklusif Rp 2.000.000 – Rp 4.000.000
Harga Bekas (Second) Mulai Rp 500.000, tergantung kondisi
Sebagian besar jam tangan yang beredar saat ini adalah stok lama atau koleksi pribadi. Nilainya justru meningkat seiring waktu karena kelangkaan dan daya tarik kolektibilitasnya.
BACA JUGA:Terus Berinovasi, Dorong Ketahanan Pangan Lewat Budidaya Melon, Desa Wonorejo
BACA JUGA:Penembakan di Banyuasin, Cekcok di SPBU Berujung Tewasnya Sopir Angkutan Desa
Warisan yang Tak Lekang oleh Waktu
Meskipun MATOA telah menutup lembar produksi jam kayu, jejaknya tetap abadi dalam sejarah desain lokal.
Produk ini menjadi simbol keberanian anak bangsa untuk berinovasi dan menggabungkan estetika alami dengan fungsionalitas modern.
Memiliki jam tangan MATOA bukan sekadar soal gaya, tapi bentuk apresiasi terhadap alam dan karya tangan manusia Indonesia.
BACA JUGA:UMAT BERTANYA QURANISTIQ MENJAWAB, STIQ Al Lathifiyyah Pelopor Integrasi Ilmu Agama danTeknologi
BACA JUGA:Tanam Pisang, Berharap Hasilkan Cuan
Ia adalah pengingat bahwa waktu tak hanya bisa diukur oleh detak jarum jam—tetapi juga oleh nilai, warisan, dan keindahan yang lahir dari bumi Nusantara.
