Gaya Hidup No-Spend Challenge, Anak Muda Uji Diri Stop Belanja Sebulan Demi Finansial Sehat
Tantangan No-Spend Challenge kini menjadi tren baru di kalangan anak muda yang ingin menguji diri dan memperbaiki kebiasaan finansial. Dengan menahan diri dari belanja non-esensial selama sebulan. Foto:Net--
SUMATERAEKSPRES.ID – Dalam era digital yang penuh dengan godaan iklan, promo kilat, dan kemudahan transaksi online, kebiasaan konsumtif seolah menjadi bagian dari gaya hidup modern.
Tak sedikit anak muda yang terjebak dalam siklus “beli, puas, menyesal,” di mana keinginan untuk selalu mengikuti tren kerap menenggelamkan kesadaran finansial.
Namun kini, muncul sebuah gerakan sederhana tapi berdampak besar: No-Spend Challenge — tantangan menahan diri dari pengeluaran non-esensial demi keuangan yang lebih sehat.
BACA JUGA:Sumsel Juara Umum Cabor Pencak Silat Pornas Korpri XVII Tahun 2025, Total Sumbang 7 Medali
Apa Itu No-Spend Challenge?
No-Spend Challenge adalah sebuah tantangan finansial di mana seseorang berkomitmen untuk tidak membelanjakan uang selain untuk kebutuhan dasar selama periode tertentu—biasanya sebulan penuh.
Pengeluaran yang diperbolehkan hanya meliputi hal-hal esensial seperti bahan makanan, transportasi ke tempat kerja, serta tagihan wajib seperti listrik dan air.
Sementara itu, segala bentuk pengeluaran impulsif — seperti makan di luar, membeli pakaian baru, atau langganan aplikasi hiburan — wajib dihindari.
Bagi sebagian orang, tantangan ini menjadi latihan disiplin diri sekaligus bentuk detoks finansial di tengah gaya hidup serba cepat dan konsumtif.
BACA JUGA:Jangan Lupa, 23-25 Oktober 2025 Pengambilan RPC Siloam Sriwijaya Race Run 2025
BACA JUGA:Mendagri Minta Pemda Jangan Langsung Pesimis, Wagub Sumsel: Penggunaan TKD Harus Tepat-Transparan
Tujuan di Balik Tantangan
Esensi dari No-Spend Challenge bukan hanya menahan diri, tetapi mengubah pola pikir terhadap uang dan konsumsi. Tujuan utamanya adalah:
- Mengendalikan pengeluaran agar tidak bocor pada hal-hal tidak penting.
- Menghemat uang untuk dialihkan pada tujuan lebih besar seperti tabungan, dana darurat, atau investasi.
