Literasi Digital Anak Usia Dini, Membangun Kecerdasan Tanpa Gadget
Melek digital tidak harus dari layar! Ajak anak bermain kreatif, bercerita, dan belajar etika digital sejak dini agar tumbuh jadi generasi bijak dan tangguh. Foto:Meta AI--
Literasi digital dapat diajarkan melalui lagu, permainan kelompok, atau diskusi ringan. Guru berperan sebagai jembatan antara dunia nyata dan digital dengan aman.
5. Ajarkan Etika Digital Sejak Dini
Meskipun anak belum memegang gadget, penting untuk menetapkan aturan dasar dunia maya.
Kalimat sederhana seperti, “Tidak semua yang ada di internet benar,” atau “Kalau melihat sesuatu yang aneh, tanya dulu ke orang tua,” membentuk fondasi nilai sopan santun, kejujuran, dan rasa ingin tahu.
BACA JUGA: Sambut HUT Ke-74 Humas Polri Polda Sumsel Helat Beragam Lomba, Ini Kategorinya
6. Literasi Digital Dimulai dari Hubungan
Kunci literasi digital bukanlah seberapa cepat anak bisa mengoperasikan gadget, melainkan bagaimana mereka membangun hubungan yang sehat dengan teknologi dan orang-orang di sekitarnya.
Anak-anak yang terbiasa berinteraksi, berpikir kritis, dan berempati sejak dini akan lebih siap menghadapi dunia digital secara bijak.
7. Sinergi Orang Tua, Guru, dan Komunitas
Program literasi digital ramah anak terus digalakkan oleh pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kominfo.
Namun, efektivitasnya tetap bergantung pada peran keluarga dan lingkungan.
BACA JUGA: Tetapkan 10 Nama Capim Baznas Sumsel, Akan Diusulkan ke Baznas RI Untuk Ikuti Tahapan Selanjutnya
BACA JUGA: Cegah Serangan Walang Sangit, Gunakan Insektisida Nabati
Dengan membangun komunikasi, rasa ingin tahu, dan nilai-nilai positif, anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi digital yang bijak, mandiri, dan berkarakter.
