Ratusan Relawan Ikuti Pelatihan Penjamah Makanan, Ilmunya Harus Diterapkan di Dapur MBG Masing-Masing
PELATIHAN: Ratusan relawan dapur MBG saat mengikuti pelatihan penjamah makanan di Asrama Haji Palembang, Minggu (5/10).- Foto : Adi/Sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Menindaklanjuti instruksi dari pemerintah terkait sertifikasi bagi penjamah makanan yang ada di Kota Palembang dan sekitarnya.
Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) dan Gabungan Pengusaha Makanan Bergizi Indonesia (Gapembi) Sumsel, memberikan pelatihan bagi ratusan penjamah makanan yang berasal dari dapur MBG (Makan Bergizi Gratis) di Asrama Haji Palembang, Minggu (5/10).
"Sejauh ini penjamah makanan terutamanya di dapur MBG tidak memiliki sertifikasi bagi dapur MBG. Padahal ini merupakan syarat dari pemerintah untuk memastikan higienis dan kebersihan sekaligus meminimalisir dari potensi keracunan ataupun terkontaminasi bahan kimia dan bahan berbahaya lainnya," ungkap Ketua Gapembi Sumsel, Tri Yulia Rizki Amanda di sela-sela kegiatan, Minggu (5/10).
Padahal keberadaan penjamah makanan sangat penting dalam proses pemilihan bahan baku, masak, pendinginan, pengemasan hingga distribusi. “Karenanya pelatihan ini digelar, agar nantinya penerima manfaat MBG bisa mengkonsumsinya dengan baik tanpa khawatir lagi,” tukasnya.
BACA JUGA:PPJI dan Gapembi Sumsel Gelar Pelatihan Penjamahan Makanan untuk Karyawan Dapur MBG
BACA JUGA:Imbas MBG, UMKM Pemasok Ikan di Tangsel Makin Moncer Tambah Karyawan
Terpisah, Ketua PPJI Sumsel, Evi Hadenli mengungkapkan, bahwasanya pelatihan ini merupakan kewajiban bagi para pengelola Dapur MBG untuk melaksanakan pelatihan penjamah makanan. Pihaknya menyambut positif, kegiatan ini penting dalam upaya bersama mengatasi kejadian luar biasa (KLB) keracunan yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia termasuk Kota Palembang.
“Hal ini juga diharapkan menjadi motor terhadap relawan lainnya. Yang tidak kalah penting, ini juga dapat diaplikasikan di dapur MBG-nya masing-masing," ucap Evi.
Kepala Dinkes Kota Palembang, dr Fenty Aprina mengungkapkan, sesuai instruksi dan persyaratan untuk dapur MBG sekaligus juga percepatan dan memastikan tidak terjadi lagi KLB keracunan yang terjadi beberapa waktu lalu, tentunya tenaga relawan dapur MBG ini harus diberikan pelatihan terkait kebersihan dan kesehatan termasuk dalam pemilihan bahan baku dan proses memasak tersebut.
"Saya harap, pelatihan penjamah makanan ini terus dilakukan. Apalagi jumlah dari dapur MBG sendiri sangat banyak. Diharapkan ke depan, mereka yang ikut pelatihan tersebut bisa mengaplikasikannya setelah kembali ke dapur MBG masing-masing," pungkasnya.
