7 Modus Penipuan WhatsApp yang Paling Sering Muncul di Chat, Wajib Waspada!
Waspada! Penipuan di WhatsApp makin canggih, dari undangan palsu hingga kode OTP. Jangan mudah percaya, lindungi data pribadi Anda sekarang juga! Foto:Freepik--
SUMATERAEKSPRES.ID – WhatsApp bukan sekadar aplikasi pesan favorit, melainkan juga telah menjadi sasaran empuk bagi pelaku kejahatan digital.
Modus penipuan yang berkembang di aplikasi ini semakin beragam, mulai dari undangan palsu hingga permintaan kode verifikasi. Jika tidak waspada, pengguna bisa kehilangan data pribadi maupun uang.
Agar tidak terjebak, berikut rangkuman 7 penipuan WhatsApp yang paling sering muncul dan perlu Anda kenali.
1. Grup WhatsApp Palsu Mengatasnamakan Shopee
Pelaku membuat grup WhatsApp palsu dengan mencatut nama Shopee. Mereka berpura-pura sebagai admin resmi dan menawarkan pekerjaan paruh waktu dengan iming-iming komisi.
BACA JUGA:Waspada! Jangan Asal Klik! Modus Penipuan Share Screen WhatsApp Bisa Bobol Rekening
BACA JUGA:3 Risiko Tak Cabut Charger dari Colokan Listrik, Benarkah Bisa Meledak?
Awalnya korban diberi bayaran kecil untuk meyakinkan, namun pada akhirnya diarahkan memberikan data pribadi, mengunduh aplikasi berbahaya, hingga terjebak penipuan keuangan.
2. Undangan Pernikahan Palsu
Modus ini memanfaatkan tautan undangan pernikahan berbentuk file APK. Jika diinstal, aplikasi berbahaya itu dapat mengakses data penting di ponsel, termasuk SMS dan kode OTP dari bank.
3. Tagihan BPJS Kesehatan Palsu
Korban menerima pesan berisi tagihan BPJS yang seolah resmi, lengkap dengan tautan. Faktanya, link tersebut menyimpan file berbahaya yang dapat mencuri kredensial akun hingga menguras rekening.
BACA JUGA:8 Penyebab Tagihan Listrik Membengkak Setiap Bulan dan Tips Jitu Menghemat Energi di Rumah
BACA JUGA:Pemkot Prabumulih Bagikan 31.965 Seragam Gratis, Bukti Nyata Dukung Pendidikan
4. Permintaan Kode Verifikasi Akun
Penipu menyamar sebagai teman atau bahkan pihak WhatsApp, lalu meminta kode verifikasi 6 digit. Jika diberikan, akun bisa diambil alih dan digunakan untuk menipu kontak Anda.
5. Donasi atau Amal Palsu
Pesan penipuan lain biasanya menawarkan ajakan donasi untuk bencana atau kemanusiaan. Namun rekening tujuan ternyata milik pribadi, bukan lembaga resmi.
Modus ini sering memanfaatkan empati korban agar langsung mentransfer dana tanpa cek kebenaran informasi.
