3 Risiko Tak Cabut Charger dari Colokan Listrik, Benarkah Bisa Meledak?
Jangan sepelekan! Charger yang dibiarkan menempel di colokan bisa bikin tagihan naik, rusak, bahkan memicu kebakaran. Foto:Illustrasi--
SUMATERAEKSPRES.ID - Banyak orang punya kebiasaan membiarkan charger tetap menempel di colokan meski sudah tidak digunakan.
Alasannya sederhana: praktis, tidak perlu repot pasang-cabut setiap kali ingin mengisi daya. Namun, kebiasaan kecil ini ternyata menyimpan risiko besar yang kerap tak disadari.
Mulai dari tagihan listrik yang diam-diam membengkak, komponen charger cepat rusak, hingga potensi kebakaran.
Kebiasaan sepele ini bahkan memicu pertanyaan di masyarakat: benarkah kepala charger yang terus terpasang bisa meledak? Berikut ulasan lengkapnya.
BACA JUGA:8 Penyebab Tagihan Listrik Membengkak Setiap Bulan dan Tips Jitu Menghemat Energi di Rumah
BACA JUGA:Pemkot Prabumulih Bagikan 31.965 Seragam Gratis, Bukti Nyata Dukung Pendidikan
1. Tagihan Listrik Membengkak
Charger yang dibiarkan terhubung ke colokan tetap mengonsumsi daya meski tidak sedang dipakai. Kondisi ini disebut standby power.
Jika dibiarkan setiap hari, terutama pada banyak perangkat, akumulasi penggunaan listrik akan terasa dalam tagihan bulanan.
Karena itu, mencabut charger setelah digunakan adalah langkah sederhana namun efektif untuk menghemat energi.
BACA JUGA:Mobil Elektrik BAIC: Spesifikasi, Harga, dan Persaingan di Pasar Indonesia
BACA JUGA:Cuci Mata Sambil Berburu Buku di Pameran Buku Terbesar Jakabaring
2. Komponen Charger Cepat Rusak
Charger yang selalu tersambung akan terus bekerja. Hal ini membuat komponen di dalamnya cepat panas dan aus, sehingga umur pakai lebih pendek.
Bukan hanya merugikan secara biaya karena harus membeli charger baru, risiko keselamatan juga meningkat karena charger yang aus lebih rentan korsleting.
3. Potensi Kebakaran
Risiko paling berbahaya adalah kebakaran. Charger yang panas, rusak, atau berkualitas rendah bisa memicu percikan api hingga korsleting.
