Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

Spesial Bolu Durian Khas Kampung Boren Mantul, Kecamatan Ilir Timur 2

Dewan juri Lomba Kampung Kreatif VI Tahun 2025 melakukan peninjauan lapangan ke Kampung Boren Mantul, Kelurahan 5 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Kamis (21/8).-foto: budiman/sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Wisatawan yang berkunjung ke Kampung Boren Mantul, Kelurahan 5 Ilir, Kecamatan Ilir Timur Dua dapat merasakan nikmatnya bolu durian. Oleh-oleh khas yang dibuat oleh pelaku UMKM, Dimas ini dapat dibeli dengan harga ekonomis mulai Rp25 ribu per pack.

“Saya meracik resep bolu durian atau boren ini sendiri, berawal dari hobi tahun 2018 lalu. Lalu mulai menseriusi usaha tahun 2020,” kata Dimas bercerita kepada Dewan Juri Lomba Kampung Kreatif ke-VI Tahun 2025 dalam peninjauan lapangan, Kamis (21/8).

Semula, lanjut Dimas, ia bikin boren yang ukuran lebih besar, namun kurang diminati pasar. Ia lalu membikin versi kompak yang bisa untuk oleh-oleh dan ternyata mendapat respon dari konsumen. “Dengan rasa otentik 100 persen duren, boren kini primadona dan menjadi best seller di Kampung Boren Mantul. Selain enak dan lembut, harganya juga ekonomis,” tuturnya.

Sekali produksi membutuhkan waktu 3 jam dan mendapatkan 30-50 pack bolu. “Selain boren, kami juga membuat bolu pandan wangi, japaness chese cake, dan banyak lagi,” imbuhnya. Ke depan ia berharap produknya ini bisa berkembang dan populer sebagai oleh-oleh dari Palembang. Lalu makin banyak masyarakat setempat ikut menjadi pelaku UMKM Boren sehingga Kampung Boren Mantul menjadi salah satu pusat kuliner bolu durian dan destinasi wisata baru.

BACA JUGA:Kerihin Anyar Angkat Produk UMKM Kreatif, Kecamatan Gandus

BACA JUGA:Perluas Pasar, 792 UMKM Isi 23 Rest Area, Di Tol Trans Sumatera

“Keberadaan UMKM Boren Mantul kita harap bisa menumbuhkan kreativitas, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan menjadikan produk ini oleh-oleh khas baru untuk para pelancong yang datang ke Kota Palembang,” sebutnya. Saat ini Dimas sudah mulai “menularkan” kreativitasnya dengan mengandeng warga sekitar menjadi tenaga kerja, membeli bahan-bahan kue di warung warga, dan mengajak warga membuat boren bersama agar jumlah produksi setiap hari lebih banyak dari sebelumnya.

Karena seringkali banyak permintaan mendadak dari dinas dan BUMN terkait. “Dari Tulung Selapan biasa memesan 200 pack per minggu. Saya juga punya reseller yang membantu pemasaran,” tegasnya. Selain menjual langsung di toko, Dimas memasarkan via online di media sosial, marketplace, serta online food delivery.

Ketua Dewan Juri sekaligus Budayawan Palembang, RM Ali Hanafiah meminta Kampung Boren Mantul bisa terus berkembang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Kita ingin kegiatan kampung ini tak hanya aktif pada saat lomba saja, tapi berlangsung simultan, terus berproduksi menghasilkan produk kreatif bernilai tambah. Sehingga ke depan dapat menjadi pusat oleh-oleh baru di Palembang,” tegasnya. 

Turut menilai ke lapangan, Kabid Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Palembang, Maulidia Wahyuni, Kabid Destinasi Disbudpar Sumsel, Vita Sandra, Budayawan RM Ali Hanafiah, Wakil Rektor UMP, Prof Dr Sri Rahayu, Sekjen Komite Ekonomi Kreatif Yudi Suhairi, Dosen ITB Dr Muh Juliansyah Putra, dan perwakilan media Sumatera Ekspres. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan