Kurang Tidur di Bawah 6 Jam: Bom Waktu yang Mengintai Tubuh dan Pikiran
Kurang Tidur di Bawah 6 Jam: Bom Waktu yang Mengintai Tubuh dan Pikiran-Foto: sumateraekspres.id-
Ketidakseimbangan ini membuat rasa lapar melonjak dan mendorong kita mencari makanan tinggi gula serta lemak. Hasil akhirnya? Berat badan naik dan risiko obesitas meningkat.
4. Jantung Tertekan Lebih Berat
Kurang tidur menaikkan tekanan darah dan mempercepat detak jantung. Dalam jangka panjang, risiko penyakit jantung, stroke, hingga hipertensi akan melonjak.
Studi menunjukkan, tidur kurang dari 6 jam bisa meningkatkan kemungkinan serangan jantung hingga 20–30 persen.
BACA JUGA:Serius Usul Pendirian Sekolah Rakyat di OKU Timur, Wabup Yudha Temui Menteri Sosial dan Wamensos
BACA JUGA:DPR RI dan BGN Sosialisasikan Program Makan Bergizi Gratis di OKU Timur
5. Kulit Kusam dan Penuaan Dini
Malam adalah waktu tubuh memproduksi kolagen, protein yang menjaga elastisitas kulit. Kekurangan tidur menghambat produksinya, membuat kulit kusam, muncul lingkar hitam di bawah mata, dan mempercepat munculnya kerutan.
6. Emosi Tidak Stabil, Mental Terancam
Tidur yang cukup membuat otak lebih stabil secara emosional. Sebaliknya, kurang tidur meningkatkan reaktivitas otak terhadap stres, membuat kita lebih mudah marah, cemas, atau sedih tanpa sebab. Jika berlangsung lama, ini dapat memicu depresi dan gangguan kecemasan.
Tidur: Investasi Kesehatan yang Tak Tergantikan
Kurang tidur bukan hanya urusan rasa kantuk di siang hari.
Ia menyentuh seluruh aspek kehidupan: fisik, mental, hingga penampilan. Menyediakan waktu tidur 7–8 jam setiap malam adalah langkah pencegahan paling murah dan paling efektif yang bisa kita lakukan.
Ingat, tidur bukan kemewahan—tidur adalah hak tubuh yang harus kita jaga, layaknya kita menjaga napas dan detak jantung.
