Stop Buang Bensin! Ini 7 Hal Terlarang Saat Memanaskan Mesin Mobil Injeksi

Reporter: Rian Sumeks |

Editor: Rian Sumeks |

Sabtu , 12 Jul 2025 - 23:08

Hindari 7 Kesalahan Fatal Ini Saat Memanaskan Mesin Mobil di Pagi Hari-Foto: Mitsubishi-

SUMATERAEKSPRES.ID – Ritual memanaskan mesin mobil di pagi hari telah menjadi kebiasaan turun-temurun bagi banyak pemilik kendaraan di Indonesia.

Namun, di balik niat baik untuk menjaga performa mesin, tersembunyi sejumlah praktik keliru yang justru dapat berakibat fatal, mulai dari pemborosan bahan bakar hingga kerusakan komponen vital dan ancaman kesehatan.

Seiring perkembangan teknologi, terutama pada mobil-mobil modern dengan sistem injeksi, paradigma lama tentang pemanasan mesin perlu ditinjau ulang.

Para ahli otomotif menekankan bahwa metode pemanasan yang tidak tepat lebih banyak mendatangkan kerugian daripada keuntungan.

Berikut adalah tujuh kesalahan krusial yang harus dihindari untuk memastikan mesin mobil Anda tetap prima, efisien, dan ramah lingkungan.

7 Hal Terlarang Saat Memanaskan Mesin Mobil Injeksi

1. Mitos Pemanasan Lama: Pemborosan Bahan Bakar yang Tak Perlu

Kesalahan paling umum adalah memanaskan mesin dalam durasi yang berlebihan.

Untuk mobil berteknologi injeksi modern, proses pemanasan idealnya hanya membutuhkan waktu 30 detik hingga 1 menit.

Lebih dari itu, Anda tidak lagi memanaskan mesin, melainkan hanya membakar bahan bakar secara sia-sia. Pemanasan yang terlalu lama juga berisiko menyebabkan overheat pada komponen tertentu.

stop buang bensin! ini 7 hal terlarang saat memanaskan mesin mobil injeksi                            sumateraekspres.id – ritual memanaskan mesin mobil di pagi hari telah menjadi kebiasaan turun-temurun bagi banyak pemilik kendaraan di indonesia.
namun, di balik niat baik untuk menjaga performa mesin, tersembunyi sejumlah praktik keliru yang justru dapat berakibat fatal, mulai dari pemborosan bahan bakar hingga kerusakan komponen vital dan ancaman kesehatan.
seiring perkembangan teknologi, terutama pada mobil-mobil modern dengan sistem injeksi, paradigma lama tentang pemanasan mesin perlu ditinjau ulang.
para ahli otomotif menekankan bahwa metode pemanasan yang tidak tepat lebih banyak mendatangkan kerugian daripada keuntungan.
baca juga:tiga wajah baru mitra ev, wuling perkuat komitmen kendaraan listrik komersial
baca juga:cek info gtk sekarang! tpg triwulan 2 2025 segera cair? ini detail penting yang wajib guru tahu
berikut adalah tujuh kesalahan krusial yang harus dihindari untuk memastikan mesin mobil anda tetap prima, efisien, dan ramah lingkungan.

7 hal terlarang saat memanaskan mesin mobil injeksi
1. mitos pemanasan lama: pemborosan bahan bakar yang tak perlu
kesalahan paling umum adalah memanaskan mesin dalam durasi yang berlebihan.
untuk mobil berteknologi injeksi modern, proses pemanasan idealnya hanya membutuhkan waktu 30 detik hingga 1 menit.
lebih dari itu, anda tidak lagi memanaskan mesin, melainkan hanya membakar bahan bakar secara sia-sia. pemanasan yang terlalu lama juga berisiko menyebabkan overheat pada komponen tertentu.
baca juga:komparasi toyota kijang innova venturer 2026 vs kijang super 2026: adu gengsi mpv keluarga
baca juga:toyota kijang innova diesel 2017 tetap jadi primadona di pasar mobil bekas, harga stabil
2. agresivitas pedal gas: ancaman serius bagi komponen internal
menginjak atau "memainkan" pedal gas saat mesin baru menyala adalah tindakan yang merusak. ketika mesin masih dingin, oli pelumas belum bersirkulasi secara sempurna.
memaksa putaran mesin (rpm) naik secara tiba-tiba akan menyebabkan gesekan antar komponen internal yang belum terlumasi dengan baik, mempercepat keausan, dan membuat konsumsi bahan bakar melonjak drastis.
biarkan mesin mencapai suhu kerja dalam kondisi idle alami.
3. bahaya tersembunyi di garasi tertutup: intaian gas karbon monoksida
memanaskan mobil di dalam garasi atau ruang tertutup tanpa ventilasi yang memadai adalah tindakan berbahaya.
gas buang kendaraan mengandung karbon monoksida (co), gas beracun yang tidak berbau dan tidak berwarna.
akumulasi gas ini di ruang tertutup dapat berakibat fatal bagi siapa pun yang menghirupnya. pastikan proses pemanasan selalu dilakukan di area terbuka.
4. beban ganda untuk mesin: kesalahan menyalakan ac terlalu dini
menyalakan pendingin udara (ac) sesaat setelah mesin hidup akan memberikan beban ganda pada mesin. saat mesin masih berjuang mencapai suhu kerja optimal, kompresor ac yang aktif akan memaksanya bekerja lebih keras.
hal ini tidak hanya memperlambat proses pemanasan ideal, tetapi juga membebani kinerja mesin secara keseluruhan.
tunggulah hingga indikator suhu mesin stabil sebelum mengaktifkan ac.
5. jebakan 'idle' berkepanjangan: merusak busi dan mencemari lingkungan
membiarkan mobil dalam kondisi diam (idle) terlalu lama dapat menimbulkan masalah baru.
sisa pembakaran yang tidak sempurna dapat menumpuk dan membuat busi lebih cepat kotor, yang pada akhirnya mengganggu performa pengapian.
selain itu, kondisi ini dapat menyebabkan dinding silinder menjadi lebih cepat kering dari pelumasan dan secara signifikan meningkatkan emisi gas buang yang mencemari udara.
6. mengabaikan 'bisikan' dasbor: tanda peringatan dini yang kritis
panel instrumen atau dasbor adalah pusat komunikasi antara mobil dan pengemudi.
mengabaikan indikator suhu atau lampu peringatan (check engine, oli, dll.) yang menyala saat proses pemanasan adalah sebuah kelalaian. indikator ini memberikan informasi vital mengenai kondisi mesin.
jika ada tanda abnormal, segera matikan mesin dan periksa sebelum melanjutkan perjalanan.
7. ritual harian yang sia-sia: kapan mobil modern benar-benar perlu dipanaskan?
bagi pemilik mobil modern yang jarang digunakan, memanaskan mesin setiap hari adalah ritual yang tidak lagi relevan dan cenderung sia-sia.
komponen dan kualitas oli modern dirancang untuk memberikan perlindungan bahkan setelah mobil tidak digunakan selama beberapa hari.
cukup panaskan mesin seminggu sekali, atau sesaat sebelum anda akan menggunakannya untuk perjalanan yang cukup jauh.
dengan mengubah kebiasaan lama dan menerapkan cara pemanasan yang benar, pemilik mobil tidak hanya merawat aset kendaraannya agar lebih awet, tetapi juga berkontribusi pada efisiensi bahan bakar dan kelestarian lingkungan.