Deretan Profesi dan Jurusan Kuliah yang Terancam AI
Berikut ini daftar profesi yang rawan tergantikan oleh AI dan jurusan pendidikan tinggi yang paling terdampak-Foto: sumateraekspres.id-
Akuntan dan Auditor
Perangkat lunak keuangan dengan AI mampu melakukan pembukuan hingga audit otomatis.
Layanan Pelanggan dan Telemarketing
Chatbot canggih dapat melayani ribuan pelanggan tanpa henti.
Paralegal dan Asisten Hukum
AI mampu melakukan riset hukum dan menyusun dokumen legal dalam waktu yang singkat.
Penerjemah Bahasa Asing
Alat terjemahan berbasis AI kini semakin presisi dan cepat.
Jurusan-Jurusan Kuliah yang Terdampak Otomatisasi AI
Beberapa program studi yang selama ini menjadi favorit, kini perlu diwaspadai karena lulusannya berpotensi tergeser oleh teknologi. Berikut daftar jurusan dan profesi terkait yang rawan terdampak AI:
| Jurusan Kuliah | Profesi Terkait | Ancaman dari AI |
|---|---|---|
| Akuntansi | Akuntan, Auditor | AI dapat mengotomatisasi pencatatan dan pelaporan keuangan secara real-time. |
| Ilmu Komunikasi/Jurnalistik | Jurnalis, Copywriter | Mesin AI mampu menulis konten cepat, murah, dan terstruktur. |
| Ilmu Hukum | Paralegal, Penyusun Kontrak | AI dapat mengakses basis data hukum dan menyusun dokumen legal otomatis. |
| Ekonomi & Manajemen | Analis Keuangan, Konsultan Bisnis | AI menganalisis data pasar dan menyajikan strategi berdasarkan pola prediktif. |
| Pendidikan (Kurikulum Terstruktur) | Guru mata pelajaran tertentu | Platform e-learning dan chatbot pendidikan menggantikan peran guru dalam bidang tertentu. |
| Teknik Informatika | Programmer, Data Analyst | AI kini dapat menulis kode dan melakukan debugging tanpa campur tangan manusia. |
| Bahasa Asing dan Sastra | Penerjemah, Interpreter | Alat terjemahan AI (misalnya Google Translate) telah sangat akurat dan cepat. |
| Administrasi Bisnis | Customer Service, Telemarketing, Kasir | Otomatisasi layanan pelanggan mengurangi kebutuhan tenaga kerja manusia. |
| Statistika/Matematika | Analis Data Dasar | AI menganalisis dan menyusun laporan statistik sederhana secara otomatis. |
Catatan Redaksi
Perlu digarisbawahi bahwa tidak semua lulusan dari jurusan-jurusan di atas akan kehilangan pekerjaan.
Namun, sifat pekerjaan yang berulang, berbasis data, dan dapat dirumuskan dengan logika algoritmik membuatnya sangat mudah untuk diotomatisasi.
Jurusan yang lebih menekankan kreativitas, interaksi manusia, serta empati—seperti psikologi, seni, filsafat, kedokteran, dan pendidikan anak usia dini—dianggap lebih tahan terhadap penggantian oleh mesin.
BACA JUGA:7 Kampus dengan Jurusan DKV Terbaik di Indonesia Tahun 2025
BACA JUGA:9 Jurusan Politik dan Pemerintahan dengan Peluang Karier Terbaik di Tahun 2025
Para mahasiswa dan calon mahasiswa disarankan untuk:
-
Terus mengembangkan keahlian lintas disiplin.
Misalnya, menggabungkan ilmu sosial dengan kemampuan teknologi. -
Belajar teknologi AI sebagai alat bantu, bukan pesaing.
Memahami cara kerja AI akan memperkuat posisi Anda di pasar kerja. -
Fokus pada soft skill.
Kecerdasan emosional, kreativitas, dan kemampuan komunikasi belum bisa ditiru sepenuhnya oleh AI.
Kesimpulan
Era kecerdasan buatan telah mengubah lanskap dunia kerja secara fundamental. Jurusan kuliah yang mencetak lulusan untuk pekerjaan yang bersifat rutin, berbasis data, dan minim interaksi manusia kini berada dalam posisi rawan.
