Suku Bunga Konvensional vs Prinsip Syariah: Menimbang Pilihan Finansial yang Tepat di 2025
sistem suku bunga konvensional dan sistem keuangan berbasis prinsip syariah.-Foto: Freepik-
SUMATERAEKSPRES.ID – Dalam lanskap keuangan modern, dua sistem pembiayaan utama masih menjadi pilihan masyarakat sistem suku bunga konvensional dan sistem keuangan berbasis prinsip syariah.
Masing-masing menawarkan pendekatan berbeda terhadap pinjaman, investasi, dan pengelolaan keuangan, yang perlu dipahami secara mendalam—terutama di tahun 2025, ketika kesadaran terhadap pilihan keuangan semakin meningkat.
Sistem Suku Bunga Konvensional: Transparan dan Fleksibel
Suku bunga merupakan biaya yang dikenakan oleh lembaga keuangan kepada peminjam atas penggunaan dana mereka.
BACA JUGA:TERUNGKAP! 7 Aplikasi Pinjaman Online Bunga Rendah Terbaik 2025: Siap-Siap Tercengang Lihat Limitnya
Sistem ini mendominasi perbankan konvensional dan memiliki sejumlah karakteristik sebagai berikut:
-
Jenis bunga: Dapat bersifat tetap maupun variabel, bergantung pada kebijakan bank dan kondisi ekonomi yang berlaku.
-
Perhitungan: Berdasarkan persentase dari total pinjaman dan dapat berubah mengikuti dinamika pasar.
-
Produk keuangan: Umum diterapkan pada kredit rumah, kendaraan, modal usaha, hingga kartu kredit.
Keunggulan sistem suku bunga konvensional antara lain:
-
Transparansi biaya: Nasabah dapat memperkirakan cicilan dan beban bunga secara jelas.
-
Fleksibilitas tinggi: Beragam pilihan tenor dan jumlah pinjaman sesuai dengan kondisi keuangan individu.
-
Dukungan global: Sistem ini sudah terintegrasi dalam jaringan keuangan internasional, memudahkan akses lintas negara.
Prinsip Syariah: Transaksi Adil dan Bebas Riba
Berbeda dengan sistem konvensional, keuangan syariah berlandaskan hukum Islam yang mengharamkan riba (bunga).
